Awas! Ada Potensi Tsunami di Selatan Pulau Jawa

BNPB sebut segmen yang berpotensi memunculkan gempa M 8,8

Jakarta, IDN Times - Hasil riset yang dilakukan BNPB dan ITB mengenai bahaya tsunami di selatan Jawa menunjukkan adanya potensi gempa yang dapat memicu tsunami di dua lokasi di selatan Jawa. Dua lokasi tersebut berada di kawasan selatan Banten-Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur.

Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan, BNPB telah mendesain upaya mitigasi terintegrasi untuk hal tersebut.

"Salah satu Langkah yakni pembangunan greenbelt yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Greenbelt atau sabuk hijau yang akan dibangun merupakan gugusan tanaman yang mengkombinasikan dua jenis pohon, yaitu mangrove dan pohon palaka," tuturnya melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (29/12/2020).

1. Ada segmen yang berpotensi memunculkan gempa M 8,8 di selatan Banten-Jawa Barat

Awas! Ada Potensi Tsunami di Selatan Pulau JawaIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Muhari mengatakan bahwa berdasarkan hasil riset tersebut, terdapat segmen yang berada di selatan Banten-Jawa Barat dengan potensi energi hingga magnitudo 8,8.

“Sedangkan segmen Jateng-Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9 yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1,” jelasnya.

Baca Juga: BMKG: Waspadai Gempa Berpotensi Tsunami pada 2021

2. Mangrove yang ditanam untuk mitigasi berjenis pandanus

Awas! Ada Potensi Tsunami di Selatan Pulau JawaANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Ia menjelaskan, mangrove yang ditanam dengan menghadap ke laut berjenis pandanus atau jenis mangrove lain yang bisa tumbuh di substrat pasir. Tanaman tersebut berfungsi untuk mereduksi energi tsunami. "Sedangkan palaka, pohon yang termasuk tanaman keras ini berfungsi sebagai lapisan pelindung di sisi belakang atau sisi darat," jelasnya.

Ia menjelasksn bahwa ketebalan dan formasi penanaman vegetasi itu akan diatur sedemikian rupa berbasis perhitungan ilmiah. Sehingga penetrasi tsunami tidak terlalu jauh ke arah darat dan dapat meminimalisasi korban dan kerusakan di daratan.

“Kegiatan penanaman ini diupayakan akan dimulai pada awal tahun dengan berkoordinasi dengan pemda setempat,” ujarnya.

3. Ganjar harap mitigasi berbasis ekosistem greenbelt segera dilakukan

Awas! Ada Potensi Tsunami di Selatan Pulau JawaANTARA FOTO/Reno Esnir

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik informasi tersebut. Menurutnya, rencana mitigasi berbasis ekosistem greenbelt perlu segera dilakukan sebagai frontline yang dapat mengurangi dampak tsunami.

“Kita harus memanfaatkan momentum musim hujan yang masih berlangsung hingga bulan Maret tahun depan, agar penanaman ini dapat berjalan baik dan vegetasi yang ditanam bisa tumbuh sempurna,” kata Ganjar.

4. Masih banyak kabupaten yang belum miliki Kajian Risiko Berencana

Awas! Ada Potensi Tsunami di Selatan Pulau JawaANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Berdasarkan data dari BNPB masih banyak kabupaten yang belum memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana di antaranya Kajian Risiko Bencana (KRB). Untuk itu, Ganjar mendorong agar kabupaten yang belum memilikinya untuk segera menyusun KRB dengan pendampingan dari provinsi dan BNPB.

"Hal ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi risiko bencana di seluruh kabupaten untuk selanjutnya menetapkan rencana aksi yang diperlukan," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Ancam Landa Indonesia, BNPB Siapkan 3 Langkah Antisipasi

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya