Angka Pemakaman di DKI Naik 60 Persen di Tengah Wabah Virus Corona

Ini jadi angka pemakaman tertinggi dalam dua tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Angka pelayanan dan permintaan pemakaman di DKI Jakarta meningkat drastis di tengah pandemi virus corona. Bahkan, data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta per Kamis (2/4) menunjukkan kenaikan datanya mencapai 60 persen. 

Pada Maret 2020 diketahui jumlah pelayanan dan permintaan pemakaman di Jakarta mencapai angka 4.377. Banyak yang menilai meningkatnya angka permintaan pemakaman karena disebabkan individu yang meninggal akibat COVID-19 juga naik. Pemakaman paling banyak terjadi di TPU Pondok Rangon. 

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pada periode 6-31 Maret, ada 151 jenazah yang dimakamkan di sana. Sedangkan, pada periode 1-3 April ada 66 jenazah yang dikebumikan. 

Bagaimana perbandingan data pemakaman di DKI Jakarta dibandingkan dua tahun sebelumnya?

1. Angka pelayanan dan permintaan pemakaman pada Maret 2020 tertinggi selama dua tahun terakhir

Angka Pemakaman di DKI Naik 60 Persen di Tengah Wabah Virus CoronaPetugas pemakaman menurunkan peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Angka pelayanan dan permintaan pemakaman Maret 2020 yang tercatat adalah tertinggi sejak dua tahun terakhir. Misalnya saja, rata-rata angka pada tahun 2018 dan 2019 yaitu, 2.774 dan 2.745.

Pada rentang waktu di tahun 2018 dan 2019, tidak ada jumlah pelayanan serta permintaan pemakaman yang mencapai angka pada Maret 2020.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Angka Kematian Indonesia Tertinggi di ASEAN

2. Permintaan yang meningkat untuk pemakaman terjadi di tengah pandemi virus corona

Angka Pemakaman di DKI Naik 60 Persen di Tengah Wabah Virus CoronaIlustrasi petugas menggunakan pakaian astronot. Dok Humas RSUP Dr Sardjito

Peningkatan pesat pelayanan serta permintaan pemakaman di Maret 2020 adalah fenomena yang bersamaan dengan merebaknya wabah virus corona di ibu kota. Sejak diumumkannya kasus pertama virus corona di Tanah Air, sampai saat ini Jakarta menduduki posisi teratas dengan jumlah kasus terbanyak. Tak heran bila DKI Jakarta masuk zona merah COVID-19. 

Bukan hanya itu saja, angka kematian akibat virus corona di Jakarta juga menjadi jumlah kasus tertinggi di Indonesia. Hingga Sabtu (4/4) pukul 10.00 WIB, situs  resmi Pemprov Jakarta corona.jakarta.go.id mencatat ada 98 orang meninggal dunia karena terpapar virus tersebut.

3. Kasus positif virus corona di Jakarta sudah menembus angka 1.000

Angka Pemakaman di DKI Naik 60 Persen di Tengah Wabah Virus CoronaFoto aerial kendaraan melintas di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama ibu kota lebih lengang dibandingkan hari biasa karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jumlah pasien positif COVID-19 di Jakarta juga meningkat pesat. Sejak diumumkan dua pasien pertama pada (2/3) lalu yang semula hanya dua orang, maka hanya dalam satu bulan, angkanya sudah menembus 1.000 pasien. 

Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id pada Sabtu pukul 10.00 WIB, tercatat ada 1.017 kasus positif virus corona di ibu kota. Dari 1.071 kasus, 58 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 98 lainnya meninggal dunia.

Selain itu, 696 orang dalam kondisi perawatan di rumah sakit rujukan virus corona. Dan 219 kasus positif lainnya sedang melakukan isolasi mandiri.

https://www.youtube.com/embed/tjxHELqn72E

Baca Juga: 5 Kecamatan dengan Jumlah Kasus Positif COVID-19 Terbanyak di Jakarta 

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya