Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 

Tercatat 3.506 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, per Sabtu (31/10/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak 3.143 orang terinfeksi virus corona. Dengan penambahan ini, total orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 410.088.

Hari ini, DKI Jakarta menyumbang sebanyak 750 kasus. Jawa Tengah menduduki posisi kedua dengan kasus baru terbanyak yaitu 617 kasus. Diikuti Jawa Barat 411 kasus, Sumatra Barat 252 kasus, dan Jawa Timur 223 kasus.

Baca Juga: 45,8 Juta Penduduk Dunia Terpapar COVID-19, Indonesia Urutan ke-18

1. Tercatat 3.506 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 Ilustrasi Swab Test (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 3.506 orang hari ini. Maka, total kasus sembuh dari COVID-19 sudah mencapai 337.801 atau 82,37 persen dari total kasus.

Provinsi dengan kasus sembuh baru terbanyak yaitu DKI Jakarta 1.032 kasus. Selanjutnya Jawa Barat 289 kasus, Jawa Tengah 286 kasus, Kalimantan Timur 270 kasus, dan Sumatra Barat 261 kasus.

2. Satgas laporkan 87 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, pada hari ini 87 orang tercatat meninggal dunia akibat COVID-19, sehingga totalnya menjadi 13.869 atau 3,38 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu 19 kasus. Selanjutnya adalah Jawa Tengah 11 kasus, Jawa Timur 10 kasus, Kalimantan Timur 10 kasus, dan Riau 5 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 45,9 juta orang

Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 Seorang tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa suhu badan seorang perempuan di pintu rumahnya saat pemeriksaan dari pintu ke pintu untuk penyakit virus korona (COVID-19), di tengah penyebaran penyakit tersebut di desa Khoraj, barat negara bagian Gujarat, India, Rabu (16/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Penyebaran kasus COVID-19 di dunia masih terus meningkat. Per Sabtu (31/10/2020) pukul 15.33 WIB, World O Meters melaporkan total kasus COVID-19 di dunia kini sudah 45.961.222.

Kasus kematian COVID-19 di dunia berjumlah 1.194.672 kasus. Sedangkan angka sembuh 33.279.801.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Bertambah 3.143, Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini 410.088 Petugas medis melakukan uji usap (swab) dari seorang pria ditengah penyebaran virus corona (COVID019), di pusat uji, di New Delhi, India, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. 

Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Tertular COVID-19, Enam Warga Pastoran Loyola Diisolasi di Dua Hotel

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya