Blitar, Wilayah Paling Aman dari COVID-19 di Jawa Timur 

Surabaya jadi tempat COVID-19 paling cepat menyebar

Jakarta, IDN Times - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, per 12 Juli 2020, Kota Blitar menjadi wilayah dengan kasus COVID-19 terendah di Provinsi Jawa Timur. Jumlahnya hanya 18 kasus.

"Kedua Kota Madiun dengan 26 kasus dan Kabupaten Bondowoso 32 kasus," ujarnya pada Diskusi COVID-19 di Pulau Jawa, Apa yang Bisa Dipetik oleh BNPB Indonesia, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Virus Corona Mengganas di Jatim, Renggut Nyawa Kepala Bappeda 

1. COVID-19 paling cepat menyebar di Surabaya

Blitar, Wilayah Paling Aman dari COVID-19 di Jawa Timur Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sementara, wilayah dengan kasus tertinggi di Jawa Timur adalah Surabaya, dengan 7.536 kasus COVID-19. Dewi mengatakan, Surabaya menjadi wilayah dengan laju insidensi tertinggi di Jawa Timur. Artinya, penyebaran COVID-19 di Surabaya sangat cepat.

"Surabaya dengan 251,20 kasus per 100.000 penduduk, ingat Kota Depok (sebagai wilayah dengan laju insidensi tertinggi di Jawa Barat) berapa? 45 kasus per 100.000 penduduk," ujarnya.

Setelah Surabaya, Kabupaten Sidoarjo menjadi wilayah dengan laju insidensi tertinggi kedua di Jawa Timur. Laju insidensinya 113,96 kasus per 100.000 penduduk. Diikuti oleh Kota Mojokerto 100,76 kasus per 100.000 penduduk.

2. Kabupaten Banyuwangi memiliki laju insidensi terendah di Jawa Timur

Blitar, Wilayah Paling Aman dari COVID-19 di Jawa Timur Ilustrasi petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19. (IDN Times/Herka Yanis)

Dewi juga memaparkan data tentang wilayah dengan laju insidensi terendah di Jawa Timur. Pertama yaitu Kabupaten Banyuwangi dengan 2,57 kasus per 100.000 penduduk.

"Kabupaten Ngawi 3,72 kasus per 100.000 penduduk dan Kota Blitar 3,85 kasus per 100.000 penduduk," ujarnya.

3. Jawa Timur memiliki 141 klaster COVID-19 yang memunculkan 2004 kasus

Blitar, Wilayah Paling Aman dari COVID-19 di Jawa Timur Klaster di Jawa Timur (Youtube.com/BNPB Indonesia)

Dokter Dewi menjelaskan bahwa Jawa Timur memiliki 31 klaster pasar dan tempat pelelangan ikan (TPI). Dari 31 klaster tersebut ditemukan 199 kasus COVID-19.

"Pasar ini adalah potensi luar biasa, walaupun total kasus 199 bisa jadi karena belum semuanya juga dites, feeling saya," ujarnya.

Selain itu, Jawa Timur juga memiliki 20 klaster di tempat kerja yang menimbulkan 272 kasus. Terdapat juga 34 klaster lokal transmisi dengan 686 kasus.

"Satu klaster pesantren dengan 126 kasus, 2 klaster tempat ibadah 74 kasus, satu klaster mal 4 kasus, 2 klaster seminar 191 kasus, dan 26 klaster rumah sakit dengan 22 kasus," jelasnya.

Baca Juga: Jangan Lengah! 46 Ribu Orang di Indonesia Sudah Suspect Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya