BMKG: Rentetan 3 Gempa di Sumba Tidak Berpotensi Tsunami

Belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan rentetan gempa bumi tektonik yang terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini (8/8/2020), tidak berpotensi tsunami.

"Kejadian dan parameter gempa magnitudo 5,0, M 5,5 dan M 5,5 yang terjadi pukul 17.17 WIB, 17.23 WIB dan 17.45 WIB di Sumba tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (8/8/2020).

1. Tiga gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat deformasi kerak benua di dasar laut

BMKG: Rentetan 3 Gempa di Sumba Tidak Berpotensi Tsunami(IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti hasil analisis BMKG, tiga gempa bumi itu terjadi dengan selisih waktu lima menit dan 28 menit dari kejadian pertama. Ketiga episenternya berlokasi di laut pada arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT, dengan kedalaman 10 kilometer.

Rahmat menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.

"Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Sumba Timur Tolak Kapal Wisata Berlabuh 

2. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut

BMKG: Rentetan 3 Gempa di Sumba Tidak Berpotensi Tsunami(IDN Times/Arief Rahmat)

Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Lalu, ia juga menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi tersebut merupakan rangkaian gempa susulan yang terjadi sejak 5 Agustus 2020.

"Hingga 8 Agustus 2020 pukul 18.00 WIB sudah tercatat 112 kejadian gempa susulan," ujarnya.

3. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa

BMKG: Rentetan 3 Gempa di Sumba Tidak Berpotensi TsunamiIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia mengatakan, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi hoaks. Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk, masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.

Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Paling Kece di Sumba, Lebih Indah dari Hawaii 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya