Cucu Bung Hatta: Harapan Agar Generasi Penerus Tak Korup Itu Utopis

Kata Gustika Hatta millennial aja ada yang masih korupsi tuh

Jakarta, IDN Times - Gustika Jusuf Hatta tidak memungkiri bahwa di dalam generasi millennial pun terdapat orang-orang yang ikut andil dalam melanggengkan budaya korupsi. Sehingga, menurutnya, harapan tentang generasi penerus sebagai pemutus tindakan korup adalah utopis.

"Karena pasti akan ada yang melakukan korupsi, pada akhirnya selalu ada," ujar cucu dari Wakil Presiden Pertama RI Bung Hatta ini pada Webinar 75 Tahun Merdeka bertajuk 'Kok Masih Rajin Korupsi oleh IDN Times, Jumat (14/8/2020).

1. Perlu cara-cara baru untuk memberantas korupsi, misalnya dengan teknologi

Cucu Bung Hatta: Harapan Agar Generasi Penerus Tak Korup Itu UtopisGustika Jusuf Hatta, Peneliti Independen dan Aktivis dalam Webinar Eps. 6 #MenjagaIndonesia by IDN Times dengan tema "75 Tahun Merdeka, Kok Masih Korupsi" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dengan demikian, Gustika menilai bahwa perlu adanya cara-cara baru dalam memberantas korupsi. Misalnya saja memaksimalkan kecanggihan teknologi untuk melakukan pengawasan atau monitoring.

"Teknologi bisa membantu dan sekarang kan juga transaksi itu kan lewat online dan lain-lain sudah digital harusnya ada inovasi yang masuk untuk melacak uang ini kemana," jelas perempuan yang juga merupakan peneliti independen dan aktivis di bidang anti korupsi ini.

Baca Juga: Catat! Sistem Negara yang Korup akan Selalu Mengancam Kebebasan Pers

2. Akuntabilitas tinggi harus selalu dijaga untuk mendukung pemberantasan korupsi

Cucu Bung Hatta: Harapan Agar Generasi Penerus Tak Korup Itu UtopisMantan Bupati Bogor periode 2008-2014 Rachmat Yasin (tengah) berjalan meninggalkan ruangan pemeriksaan usai ditetapkan sebagai tersangka di gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

Gustika mengatakan, korupsi bukan hanya soal uang saja. Tetapi, salah satu hal yang juga penting yaitu peningkatan akuntabilitas individu maupun lembaga yang terkait dengan pemberantasan korupsi.

Misalnya, Gustika memberikan contoh, apabila ada seorang polisi yang melakukan tindak korupsi dengan meminta uang tilang, maka tingkat akuntansibilas polisi lainnya sangat berperan dalam memberantas perilaku korup tersebut.

"Karena itu sudah membudaya, sudah menjadi suatu kebiasaan," katanya.

3. Perlu ada mekanisme yang melindungi seorang whistle blower tentang tindakan korup suatu pihak

Cucu Bung Hatta: Harapan Agar Generasi Penerus Tak Korup Itu UtopisGustika Jusuf Hatta dalam Webinar Eps. 6 #MenjagaIndonesia by IDN Times dengan tema "75 Tahun Merdeka, Kok Masih Korupsi" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selain itu, Gustika juga menilai, perlu adanya mekanisme yang melindungi seorang whistle blower atau pemberi informasi tentang tindakan korup suatu pihak. Perempuan kelahiran 19 Januari 1994 ini mengatakan, dalam pemberantasan korupsi, pihak yang harus memiliki akuntabilitas tinggi bukan hanya KPK saja, tetapi juga lembaga-lembaga lainnya.

"Ada online banking sekarang bisa jadi monitoring dan lain-lain, harus inovatif sih," katanya.

Baca Juga: Pegawai KPK Jadi ASN, ICW: Penanganan Perkara Korupsi Akan Terganggu

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya