Greenpeace: TMC Tak Atasi Banjir, Kita Butuh Perubahan Fundamental

TMC hanya jadi obat sesaat mengatasi banjir

Jakarta, IDN Times - Country Director Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengatakan, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dioperasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU) mungkin perlu dilakukan untuk mengatasi banjir di Jabodetabek dan Banten. Namun, TMC hanya berperan sebagai obat sesaat menanggulangi banjir.

"(TMC) itu sebenarnya hanya obat sesaat. Ya mungkin tetap harus dilakukan juga," ujar Leo saat ditemui usai konferensi pers acara Seruan Darurat dari Banjir DKI Jabar dan Banten di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

1. TMC dinilai tidak mengatasi akar permasalahan banjir di Jabodetabek dan Banten

Greenpeace: TMC Tak Atasi Banjir, Kita Butuh Perubahan FundamentalCountry Director Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Leo menjelaskan, TMC hanya menjadi obat sesaat karena tidak dapat mengatasi akar permasalahan banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dan Banten. Operasi TMC yang dilakukan pemerintah membuat hujan turun di laut, bukan di wilayah Jabodetabek dan Banten.

“(TMC) itu kan hanya membuat hujan turun di laut, ya mencegah (banjir). Jadi mereka cegat di Selat Sunda, di Laut Jawa, massa awan supaya jatuh hujan di situ, supaya gak jatuh di Jakarta. Gitu aja, sama sekali bukan meng-handle akar masalah,” ujar dia.

2. Pemerintah diimbau melakukan tindakan konkret dan membuat perubahan fundamental untuk menghadapi banjir

Greenpeace: TMC Tak Atasi Banjir, Kita Butuh Perubahan FundamentalAlat berat sedang mengangkut sampah paska banjir di perumahan pondok gede permai (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Leo menyarankan pemerintah harus melakukan tindakan konkret untuk menanggulangi masalah banjir. Pemerintah juga harus melakukan perubahan fundamental secara cepat, karena intensitas curah hujan ekstrem yang menyebabkan banjir bisa terjadi kapan saja akibat pemanasan global.

Progress ada tapi kurang kuat, kalau kita tidak melakukan perubahan fundamental, 10 tahun ke depan kita tidak lagi berbicara (curah hujan ekstrem) setiap 10 tahunan dan lima tahunan, bisa aja setiap Januari,” tutur dia.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Banjir Jabodetabek Bertambah Jadi 67 Orang

3. Pemerintah melakukan operasi TMC sebagai solusi menghadapi banjir berbasis teknologi

Greenpeace: TMC Tak Atasi Banjir, Kita Butuh Perubahan FundamentalIDN Times/Candra Irawan

Dalam rangka menanggulangi banjir di wilayah Jabodetabek dan Banten, BNPB, BPPT, BMKG, dan TNI AU melakukan upaya reduksi dan redistribusi curah hujan menggunakan metode TMC pada Jumat (3/1).

Kepala BPPT Hamdan Riza mengatakan, TMC adalah solusi mengatasi masalah banjir yang dipicu faktor cuaca, berbasis teknologi.

“Aplikasi TMC dapat dimanfaatkan dengan tujuan mengurangi intensitas curah hujan di wilayah Jabodetabek. Dengan demikian risiko terjadinya banjir yang berpotensi meluas dapat diredam,” kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (3/1).

Secara teknis, Hamdan menjelaskan, penerapan TMC dilakukan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman, dan jauh dari permukiman penduduk atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk seperti di wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa.

4. TMC membuat hujan tidak turun di wilayah rawan banjir

Greenpeace: TMC Tak Atasi Banjir, Kita Butuh Perubahan Fundamental(IDN Times/Aji)

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan, TMC dilakukan dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Jumat (. “Awan hujan disemai dengan garam NaCl sehingga menggumpal menjadi berat dan turun jadi hujan,” ujar Agus melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (3/1) lalu.

TMC dilakukan dalam tiga kali penerbangan penyemaian awan. Penerbangan pertama menyemai awan di laut sebelah utara Jakarta, sedangkan penyemaian awan di wilayah Banten di bagian barat. Penerbangan ketiga menyemai awan di selatan wilayah Jakarta, yaitu di Taman Nasional Gunung Halimun.

“Diharapkan awan menjadi hujan di luar wilayah Jabodetabek,” tutur Agus.

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri dan Jajarannya Gerak Cepat Evakuasi Korban Banjir

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya