Gunung Merapi Alami 19 Kali Gempa Guguran Pagi Ini

Merapi juga alami 18 kali gempa embusan

Jakarta, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami 19 kali gempa guguran, pada Jumat (13/11/2020) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

"Ada 19 gempa guguran itu memiliki amplitudo 5-80 mm dan berlangsung selama 13.6-62.2 detik," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Meningkat, 4 Kabupaten Tetapkan Status Darurat

1. Gunung Merapi juga alami 18 kali gempa embusan

Gunung Merapi Alami 19 Kali Gempa Guguran Pagi IniWisatawan melihat letusan Gunung Merapi dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Rizky Tulus

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 18 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-20 mm selama 14.1-30.2 detik.

Selain itu, juga terjadi 64 kali gempa hybrid dengan amplitudo 3-30 mm selama 5.41-11 detik, serta 14 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 11.2-54.6 detik.

2. Asap putih terlihat di kawah Gunung Merapi

Gunung Merapi Alami 19 Kali Gempa Guguran Pagi IniKabut menutupi kawah Gunung Merapi terlihat dari Desa Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Berdasarkan pengamatan visual di puncak Gunung Merapi, asap kawah terlihat berwarna putih. Intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.

"Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat," katanya.

Sedangkan suhu udara di kawasan tersebut yaitu 15-20.8 derajat selsius dan kelembaban udara 66-89 persen. Tekanan udaranya 626.77-687.9 mmHg.

3. Gunung Merapi Status Siaga

Gunung Merapi Alami 19 Kali Gempa Guguran Pagi IniGunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sebelumnya, BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III, direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG juga meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Merapi Keluarkan Guguran Lava, 1.294 Warga Dievakuasi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya