IDI: Belum Ada Penelitian Asap Rokok Bisa Tularkan Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan belum ada penelitian secara khusus tentang penularan virus corona atau COVID-19 melalui asap rokok yang diembuskan oleh individu terinfeksi. Hal itu dijelaskan oleh Ketua Umum PB IDI dokter Daeng M. Faqih.
"Penularan itu melalui droplet, lalu apakah dengan asap rokok tadi bisa menularkan? Belum ada penelitian," katanya seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (14/4).
1. Namun, ada potensi asap rokok menularkan virus corona kepada orang lain
Ia menjelaskan, karena asap rokok masuk ke dalam saluran pernapasan atau tenggorokan, maka dikhawatirkan asap rokok yang diembuskan oleh penderita virus corona berpotensi menularkan kepada orang lain. Walaupun, hal itu belum diperkuat dengan penelitian yang membuktikan hal itu.
"Tetapi hal tersebut sangat dikhawatirkan," ujarnya.
Baca Juga: Jubir COVID-19: Pemerintah Sungguh-Sungguh Melindungi Tenaga Medis
2. Jika penderita COVID-19 merokok lalu mengeluarkan droplet bisa menularkan
Editor’s picks
Oleh sebab itu, kata Daeng, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati di mana pun berada. Sebab, sangat dikhawatirkan asap yang dikeluarkan penderita membawa virus.
Jika penderita COVID-19 merokok lalu mengeluarkan droplet atau percikan air liur, bersin, dan batuk, maka hal itu bisa menularkan virus kepada orang sekitarnya.
"Kalau sudah sifatnya percikan maka itu bisa menulari," ujarnya.
3. Perokok aktif lebih rentan terserang virus corona
Ia menjelaskan, perokok aktif akan lebih rentan terserang COVID-19. Hal itu karena di dalam saluran pernapasan manusia terdapat mekanisme untuk menangkap dan mengeluarkan semua kotoran, termasuk mikroorganisme yang masuk.
Perokok aktif mengakibatkan mekanisme di saluran pernapasan menjadi rusak sehingga lebih rentan terserang. Dengan demikian, penyaringan korotan tidak bisa berfungsi secara maksimal.
"Jadi merokok itu merusak saluran pernapasan," katanya.
Baca Juga: Rokok dan Cabai Merah Penyumbang Inflasi Tertinggi di Januari 2020