IMS 2020: Ini Cara KLHK Kurangi Emisi di Sektor Kehutanan

Pemerintah sudah moratorium konversi hutan primer #IMS2020

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menjelaskan, Indonesia adalah negara yang tergabung ke dalam perjanjian Paris Agreement. Komitmen negara-negara tersebut tercatat di dokumen Nationally Determined Contribution (NDC). Di dalam NDC, Indonesia wajib mengurangi emisi sebanyak 29 persen terhitung pada 2030, jelas Alue.

“Dua puluh sembilan persen itu dengan usaha kita sendiri, artinya sekarang kita wajib hukumnya kita mengurangi itu (emisi)” tutur Alue saat mengisi acara Indonesia Millennial Summit 2020 (IMS 2020) bersama dengan Risma di Gedung The Tribrata, Jalan Dhamawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1).

Untuk mencapai target tersebut, dalam bidang kehutanan, Alue menjelaskan pemerintah telah melakukan moratorium konversi hutan primer. “Artinya gak boleh lagi kita konversi hutan primer, kalo kita koversi maka akan terjadi pelepasan emisi,” tuturnya.

Lalu, lanjut Alue, pemerintah juga melakukan restorasi gambut. Alue menjelaskan, rehabilitasi dan restorasi gambut dilakukan agar lahan gambut tidak terbakar dan mengeluarkan emisi secara terus menerus.

“Target presiden lewat Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 kita harus merehabilitasi dan merestorasi gambut 2 juta hektare,” ujarnya.

Dalam rangka mengurangi emisi pula, pemerintah mengeluarkan kebijakan perhutanan sosial terkait kegiatan menjaga hutan agar tetap dalam kondisi baik. Dalam kebijakan tersebut, alokasi pengelolaan hutan akan diberikan kepada masyarakat sekitar, dengan harapan masyarakat dapat menjaga hutan seperti rumah sendiri.

“Sampai 2030, rencananya kita akan mengalokasikan 11,7 juta hektare untuk  perhutanan sosial, artinya hutan harus dikelola oleh masyarakar supaya dia bisa dengan baik,” ujarnya. 

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times  juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times 

https://www.youtube.com/embed/a5PUopi6Jm0

Baca Juga: IMS 2020: Wamen LHK Puji Risma Kelola Lingkungan Hidup di Surabaya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya