Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI Jakarta

Kasus COVID-19 di Tanah Air kini telah mencapai 282.724

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, penambahan kasus positif COVID-19 per Selasa 29/9/2020) yaitu sebanyak 4.002 orang. Sehingga total kasus COVID-19 di Tanah Air, kini telah mencapai 282.724 kasus.

Apabila dilihat secara rinci, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus virus corona terbanyak yaitu 1.238 kasus. Diikuti oleh Jawa Barat (316), Jawa Tengah (275), Jawa Timur (276), dan Sumatra Barat (254).

Baca Juga: Virus Corona Menyasar Tiga Menteri Jokowi, Siapa Saja?

1. Ada 3.567 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI JakartaIlustrasi warga Sabah kembali dari bepergian (The Star/Asia News Network)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 3.567 orang hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 sudah 210.437 atau 74,4 persen dari total kasus.

Pada hari ini, Jakarta memiliki kasus sembuh sebanyak 1.118. Disusul oleh Sulawesi Selatan (463), Jawa Timur (385), Jawa Tengah (260), dan Sumatra Utara (168).

2. Kasus meninggal COVID-19 bertambah 128

Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI Jakarta(IDN Times/Fiqih Damar dan Aldila Muharma)

Satgas COVID-19 mencatat, pada hari ini 128 orang meninggal dunia akibat COVID-19. Total orang yang dimakamkan karena meninggal dunia pun menjadi 10.601 atau 3,7 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Hari ini Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian terbanyak yaitu 24 kasus. Selanjutnya DKI Jakarta (21), Jawa Barat (15), Jawa Tengah (12), Kalimantan Timur (11), dan Bali (8).

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI JakartaIlustrasi tes swab. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 33,5 juta orang

Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI JakartaBus Sekolah Pemprov DKI Jakarta kini beralih fungsi mengantar jemput pasien COVID-19 (Instagram.com/bussekolahjakarta)

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 33.568.504 kasus. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Selasa (29/9/2020) pukul 15.12 WIB.

Dari total kasus tersebut, angka kematian berada di 1.006.701 kasus. Sedangkan angka sembuh 24.889.712. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 7.672.091.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Kasus COVID-19 RI Naik 4.002 Hari Ini, 1.238 Ada di DKI JakartaInfografik Strategi Luhut dalam Menyelesaikan Pandemik COVID-19 di Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya