Kasus Positif COVID-19 Naik 4.192, Sembuh Bertambah 2.927 Orang 

Kasus meninggal COVID-19 naik 109, Jawa Timur terbanyak

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 4.192 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (24/11/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di Indonesia kini telah mencapai 506.302.

Lagi-lagi, DKI Jakarta jadi provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak dengan 1.015 kasus. Disusul Jawa Tengah 928 kasus, Jawa Timur 354 kasus, Jawa Barat 299 kasus, dan Banten 144 kasus.

Baca Juga: Libur Panjang Berdampak Buruk, Ruang Isolasi COVID RSUD Cililin Penuh

1. Ada 2.927 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

Kasus Positif COVID-19 Naik 4.192, Sembuh Bertambah 2.927 Orang Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Satgas COVID-19 juga mencatat 2.927 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 425.313 atau 84,00 persen dari total kasus.

Provinsi dengan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 1.060 kasus. Selanjutnya Jawa Barat 428 kasus, Jawa Tengah 300 kasus, Jawa Timur 157 kasus, dan Kalimantan Timur 132 kasus.

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 109 hari ini, Jawa Timur terbanyak

Kasus Positif COVID-19 Naik 4.192, Sembuh Bertambah 2.927 Orang Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Kasus kematian COVID-19 naik 109 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 16.111 atau 3,18 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 31 kasus, DKI Jakarta 19 kasus, Jawa Tengah 13 kasus, Banten 7 kasus, dan DI Yogyakarta 6 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Kasus Positif COVID-19 Naik 4.192, Sembuh Bertambah 2.927 Orang Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. 

Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: 384 Lansia di Kota Bandung Dinyatakan Terpapar COVID-19

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya