Kasus Suspek COVID-19 Turun Signifikan, Wiku: Data Belum Real Time

Sedang ada verifikasi data tingkat daerah dan pusat

Jakarta, IDN Times - Angka kasus suspek COVID-19 mengalami penurunan yang signifikan pada 29 Oktober 2020 lalu, yakni dari 169.833 menjadi 68.888 kasus. Hal tersebut lantas membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai alasan dari kondisi tersebut. 

Juru Bicara Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan Satgas COVID-19 saat ini sedang melakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi pelaporan data dari kabupaten/kota, provinsi dan pemerintah pusat. 

"Hal ini menyangkut teknik pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya sangat besar, dan membutuhkan waktu pemrosesannya, sehingga belum bisa betul-betul real time," jelasnya saat konferensi pers melalui disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020). 

1. Satgas COVID-19 sedang lakukan verifikasi data pada tingkat daerah dan pusat

Kasus Suspek COVID-19 Turun Signifikan, Wiku: Data Belum Real TimeJuru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Wiku menjelaskan, perubahan angka kasus suspek yang signifikan itu bisa terjadi karena Satgas COVID-19 sedang memproses verifikasi tingkat daerah dan tingkat pusat. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses satu data COVID-19 dan upaya interoperabilitas data pusat dan daerah. 

"Terkait data suspek, Kementerian Kesehatan sudah berkoordinasi dengan daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sehingga terjadi perubahan cukup signifikan," ungkapnya. 

Baca Juga: [UPDATE] Saat Pilpres, AS Catat 90 Ribu Kasus Baru COVID-19

2. Satgas COVID-19 menjamin berikan update proses peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan data

Kasus Suspek COVID-19 Turun Signifikan, Wiku: Data Belum Real TimeIlustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Wiku juga menjamin Satgas COVID-19 akan selalu memberikan update kepada publik tentang proses peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan data. Hal itu dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk menangani COVID-19 berdasarkan data ilmiah. 

"Kementerian Kesehatan juga telah melakukan pemutakhiran data berdasarkan input dari masing-masing provinsi. Hal ini sesuai definisi yang ada dalam surat keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/413/2020," katanya. 

3. Kasus suspek COVID-19 per 3 November 2020 berjumlah 56.039

Kasus Suspek COVID-19 Turun Signifikan, Wiku: Data Belum Real TimeIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 418.375 kasus per Selasa 3 November 2020. Dari angka tersebut, 349.497 orang berhasil sembuh dan 14.146 orang lainnya meninggal dunia. 

Selain itu, Satgas COVID-19 juga melaporkan kasus suspek yang berjumlah 56.039. Angka itu menurun 3.461 kasus dari hari sebelumnya 2 November 2020 yang berjumlah 59.500.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Satgas: Ada Penurunan Angka Kematian Akibat COVID-19 Hingga 18 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya