KBRI Kuala Lumpur Imbau WNI yang Ikut Tabligh Akbar Lapor ke Kemenkes

Jemaah asal Brunei tertular COVID-19 usai ikut acara itu

Jakarta, IDN Times - KBRI Kuala Lumpur mengimbau bagi seluruh WNI yang sempat menghadiri acara tabligh akbar di Masjid Sri Peraling pada (28/2) hingga (1/3) lalu untuk pusat respons dan kesiapan krisis (CPRC) Kementerian Kesehatan Malaysia. Hal itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularan virus corona dalam kegiatan reliji tersebut. 

Salah satu warga Brunei dilaporkan tertular virus yang diberi nama Sars-CoV-2 itu usai mengikuti tabligh akbar. Sementara, berdasarkan laporan media Malaysiakegiatan reliji itu diikuti oleh sekitar 700 WNI. 

"Silakan menghubungi hotline crisis prepraredness and response centre (CPRC) KKM melalui nomor 038810290, 038810600, 038810700 atau melalui email cprc@moh.gov.my atau menghubungi Jabatan Kesihatan Negeri," demikian pernyataan KBRI Kuala Lumpur melalui keterangan tertulis yang diterima oleh IDN Times pada Jumat (13/3). 

Kementerian Kesehatan Malaysia memprediksi acara reliji itu diikuti oleh sekitar 10 ribu jemaah dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Media Malaysia melaporkan selain WNI, acara serupa turut diikuti oleh 95 warga Singapura dan lebih dari 200 warga asal Filipina. 

Lalu, apa lagi imbauan lainnya dari KBRI Kuala Lumpur untuk mencegah agar WNI di Malaysia tidak tertular virus corona yang mematikan itu?

1. WNI ikut dalam acara tabligh akbar juga diminta menjaga jarak dengan orang lain selama 14 hari

KBRI Kuala Lumpur Imbau WNI yang Ikut Tabligh Akbar Lapor ke KemenkesPengunjung The Great Asia Africa gunakan masker demi antisipasi penyebaran corona, Kamis (12/3). (IDN Times/Bagus F)

KBRI juga mengimbau bagi WNI yang ikut dalam tabligh akbar tersebut diimbau untuk menjaga jarak dengan orang lain sejauh satu meter selama 14 hari. Waktu 14 hari dihitung terhitung sejak tanggal WNI menghadiri tabligh akbar.

"WNI itu juga dapat meminta pemeriksaan dan penanganan kepada rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia apabila mengalami demam diikuti batuk dan gangguan pernapasan," kata KBRI. 

Apabila ada WNI yang membutuhkan informasi, maka mereka dapat menghubungi hotline KBRI di nomor 0321164016/4017 atau melalui pesan pendek WhatsApp 017500747 untuk pendataan dan pemeriksaan.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Tabligh Akbar Malaysia, 700 WNI Jadi Peserta

2. WNI tidak dianjurkan menggelar acara dengan melibatkan massa dalam jumlah besar

KBRI Kuala Lumpur Imbau WNI yang Ikut Tabligh Akbar Lapor ke KemenkesPetugas medis yang tangani pasien COVID-19 harus mengenakan alat pelindung diri atau APD (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Selain itu, KBRI Malaysia juga mengimbau kepada WNI yang berada di Negeri Jiran untuk sementara waktu tidak menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Hal tersebut demi melakukan pencegahan virus corona menyebar lebih luas. Per Jumat (13/3) pukul 09:00 WIB, virus itu telah menewaskan 4.973 orang. 

3. Belum ada WNI yang terinfeksi virus corona di Malaysia

KBRI Kuala Lumpur Imbau WNI yang Ikut Tabligh Akbar Lapor ke KemenkesWarga ketika mengecek suhu tubuh secara mandiri di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Sementara, berdasarkan data yang dimiliki oleh KBRI, hingga kini belum ada WNI yang bermukim di sana yang tertular virus corona. Namun, kata KBRI, warga Indonesia diimbau tetap harus menjaga kesehatan serta mencegah agar tidak tertular virus corona. 

"Caranya antara lain dengan rajin mencuci tangan serta menggunakan penutup hidung dan mulut," kata KBRI. 

4. WNI dianjurkan tidak menggelar acara yang melibatkan massa jumlah besar

KBRI Kuala Lumpur Imbau WNI yang Ikut Tabligh Akbar Lapor ke KemenkesPersonel Satgas Mobile COVID-19 mengenakan pakaian hazmat membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020) (ANTARA FOTO/Oky)

Dalam keterangan tertulis itu, KBRI Kuala Lumpur sekaligus melaporkan perkembangan terbaru virus corona atau COVID-19 dan tindakan pencegahannya di Malaysia. Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan per Kamis (12/3), terdapat 158 kasus virus corona di Negeri Jiran. 

Dari angka tersebut, 32 pasien dinyatakan telah sembuh. Sedangkan, masih terdapat 128 pasien yang masih dirawat di rumah sakit. 

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Topik:

  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya