Cegah Karhutla, KLHK Lakukan Hujan Buatan di Tiga Provinsi

Jumlah hotspot di Sumsel dan Jambi sedikit

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan Indonesia, KLHK telah melakukan pembuatan hujan buatan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang menjelaskan operasi itu dilakukan dengan pesawat Cassa C 212 TNI AU.

Operasi TMC telah dilakukan terlebih dulu di Riau pada 13 Mei 2020. Selanjutnya, TMC mulai dilakukan di Sumatera Selatan dan Jambi pada 2 Juni 2020.

“Jika dilihat dari jumlah hotspot dan kejadian karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi memang sedikit, namun sebagai upaya antisipasi musim kemarau yang akan tiba, kami memindahkan pesawat Cassa C 212 ke Palembang,” kata Basar melalui keterangan tertulis yang IDN Times terima pada, Jumat (5/6).

Ia menjelaskan, sebanyak 1,6 ton garam NaCl telah disebarkan di atas awan hujan pada Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Bagaimana proses membuat awan buatan tersebut?

1. TMC dilakukan dengan menabur panaburan garam sebanyak 12,8 ton di awan penghujan

Cegah Karhutla, KLHK Lakukan Hujan Buatan di Tiga ProvinsiKLHK Mulai Lakukan TMC untuk Cegah Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi (Dok. KLHK)

Basar menjelaskan TMC dengan penaburan garam sebanyak 12,8 ton di Riau berhasil menaikkan volume hujan sebanyak 44,1 juta m3. Kenaikan volume hujan itu pun membuat gambut menjadi basah dan mengisi air di kanal-kanal serta embung.

"Hal itu dapat mengurangi potensi terjadinya karhutla," ujarnya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Saat Virus Corona, 3 Provinsi Ini Siapkan Hujan Buatan

2. Masih ada potensi awan hujan, operasi TMC dilakukan di wilayah Sumatera

Cegah Karhutla, KLHK Lakukan Hujan Buatan di Tiga ProvinsiKLHK Mulai Lakukan TMC untuk Cegah Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi (Dok. KLHK)

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Sumatera KLHK Ferdian Krisnanto menyampaikan dalam melakukan pencegahan karhutla, koridornya tetap tergabung dalam satgas karhutla Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian pada pelaksanaannya, operasi pencegahan juga dilakukan di darat yang dilaksanakan oleh pihak KLHK dengan personel Manggala Agni dan didukung pihak TNI, Polri, BPBD bersama instansi terkait lainnya.

“Potensi hujan masih ada, jadi kita lakukan TMC dengan melakukan penyemaian garam agar terjadi hujan dan lahan gambut tetap basah,” ujar Ferdian di Posko Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di lapangan Udara Sri Mulyono Herlambang, Palembang pada Rabu (3/6).

3. Pencegahan karhutla dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19

Cegah Karhutla, KLHK Lakukan Hujan Buatan di Tiga ProvinsiKLHK Mulai Lakukan TMC untuk Cegah Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi (Dok. KLHK)

Ferdi menegaskan, pembasahan gambut dan pencegahan karhutla harus terus dilakukan dengan melaksanakan patroli oleh Manggala Agni dan Brigdalkarhut Ditjen KSDAE. Namun, penerapan protokol kesehatan COVID-19 tetap dilakukan.

Pada pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, selain pengawasan lapangan dan sosialisasi juga mengutamakan pemadaman secara dini. Sedangkan, untuk wilayah yang terpencil diupayakan pemadaman melalui udara.

Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 per tanggal 1 Januari – 3 Juni 2020 sebanyak 826 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 1.364 titik. Sehingga, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 538 titik atau 39,44 % dari tahun 2019 dan 2020.

Baca Juga: KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

Berita Terkini Lainnya