KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19

Karhutla di Sumatera mengalami peningkatan

Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemik virus corona atau COVID-29, pemerintah memutuskan mengambil langkah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sebagai cara pencegahan percepatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut. Rencananya, hujan buatan tersebut akan dilaksanakan pada awal Mei.

Hal itu mempertimbangkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang masih tersedianya potensi bibit awan pada Mei. Sedangkan, mendekati Juni, curah hujan akan mengalami penurunan.

Berdasarkan Satelit Terra atau Aqua (NASA) Conf Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot atau titik panas per 1 Januari hingga 27 April 2020, sebanyak 746 titik. Sedangkan, pada periode yang sama pada 2019, jumlah hotspot sebanyak 1.186 titik. Sehingga, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 440 titik atau 37,10%.

1. Karhutla di Sumatera mengalami peningkatan

KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19Wamen LHK Alue Dohong Pimpin Rakor Cegah Karhutla (Dok. KLHK)

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menjelaskan kondisi karhutla di Sumatera mengalami peningkatan. Sehingga, langkah antisipasi dengan upaya pencegahan melalui pendekatan dari darat dan udara harus dilakukan.

Selain TMC yang berguna untuk membasahi lahan gambut, Alue mengatakan, pengisian embung dan kanal juga harus mulai dilakukan.

“Sedangkan pencegahan karhutla terus dilakukan melalui patroli terpadu, serta memeriksa kondisi sumur bor dan sekat kanal, supaya senantiasa berfungsi baik dan siap digunakan," kata dia saat rapat koordinasi via video konferensi, Senin (27/4).

Dalam rapat tersebut dihadiri kepala BRG, Deputi Bidang Klimatologi-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, pejabat eselon I dan II KLHK terkait, staf khusus dan TAM KLHK terkait, dan kepala UPT KLHK terkait.

KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Tok! Pemerintah Menang Gugatan Karhutla di Jambi 

2. Pemilihan area prioritas karhutla harus dilakukan agar TMC efektif

KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Sementara, Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono mengatakan dalam pengendalian karhutla harus melibatkan semua pihak, baik dari pemerintah maupun korporasi yang bertanggung jawab pada area konsesi.

Dengan biaya pelaksanaan TMC yang cukup besar, kata Bambang, pemilihan area prioritas karhutla pun harus dilakukan agar pencegahan lebih efektif.

“Biaya TMC cukup besar, jadi harus dilakukan pada area prioritas yang terjadi karhutla berulang selama lima tahun terakhir, sehingga lokasi turunnya hujan buatan hasil penyemaian awan bisa secara efektif mencegah karhutla," ujar dia.

3. Patroli udara, waterbombing dan TMC telah dilakukan Manggala Agni di Sumatera

KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19Ilustrasi (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Sementara, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengungkapkan sampai dengan saat ini khususnya di Sumatera, Manggala Agni di 17 Daops senantiasa siaga melakukan pencegahan dan pemadaman. Misalnya saja, langkah yang sudah dilakukan yaitu, patroli udara, waterbombing dan TMC di Provinsi Riau.

“Selama tahun 2020 sampai saat ini, patroli udara dan waterbombing di Provinsi Riau telah melibatkan sembilan unit helikopter, dengan air yang sudah dijatuhkan lebih dari 11 juta liter. Sedangkan TMC sudah dilakukan sebanyak 27 sorti dengan menaburkan lebih dari 21 ton garam," tuturnya. 

4. KLHK surati 15 gubernur dan 21 bupati atau wali kota, tentang pembahasan lahan gambut untuk cegah karhutla

KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19Ilustrasi (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Selain itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK juga telah mengirimkan surat kepada 15 gubernur dan 31 bupati atau wali kota, untuk mendorong dilakukannya pembasahan lahan guna mencegah karhutla. Dalam surat tersebut dilampirkan peta lahan gambut yang sudah di-overlay dengan fire spot, serta peta kelembapan tanah.

Sebagai upaya pencegahan karhutla pada musim kemarau yang akan segera datang, ada beberapa upaya yang harus segera dilakukan, antara lain menyusun rencana aksi bersama antar kementerian dan lembaga. Persiapan pelaksanaan TMC pada awal Mei berkoordinasi dengan BPPT, BMKG, dan TNI juga dilakukan.

Selanjutnya, pembasahan gambut dan pencegahan karhutla harus terus dilakukan dengan melaksanakan patroli oleh Manggala Agni dan Brigdalkarhut KSDAE, namun dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19 selama masa pandemi virus corona.

Pada pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, selain pengawasan lapangan dan sosialisasi, juga mengutamakan pemadaman secara dini. Sedangkan untuk wilayah remote area diupayakan pemadaman melalui udara.

https://www.youtube.com/embed/cAOQYflb05U

Baca Juga: Memasuki Kemarau, KLHK Fokus Cegah Karhutla saat Pandemik COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya