Luhut: Renungkan Tindakanmu dalam Masa Kritis Ini, Jangan Sok Bersih

Siapa kira-kira yang dimaksud Luhut punya nafsu politik itu?

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, secara tegas meminta kepada pihak-pihak yang memiliki hasrat politik untuk menyadari kondisi pandemik COVID-19 yang sedang melanda Indonesia dan dunia.

Luhut menilai, ada pihak yang tidak mengendalikan nafsu politiknya dan memunculkan keributan yang bisa berdampak negatif ke masyarakat.

"Birahi politik tidak bisa dikendalikan, banyak orang kumpul karena birahi kekuasaan saja. Kalau Anda bikin ribut itu dampaknya ada banyak orang yang menjadi korban," kata Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (23/9/2020) malam.

Baca Juga: Klaim Temukan Formula Penanganan COVID, Luhut: Terlihat Seminggu Lagi

1. Luhut meminta, dalam situasi kritis jangan ada pihak-pihak yang merasa paling bersih

Luhut: Renungkan Tindakanmu dalam Masa Kritis Ini, Jangan Sok BersihMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas tentang hilirisasi industri produk-produk unggulan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Luhut mengatakan, sebagai warga negara, tentu sudah seharusnya merenungkan setiap tindakan, apa lagi saat ini kondisi bangsa sedang kritis. Bahkan, ia secara tegas meminta agar pihak-pihak tersebut untuk tidak sok paling bersih dalam hal kemanusiaan.

"Kalau sebagai warga negara renungkan setiap tindakanmu dalam situasi kritis ini, jangan sok paling bersih ini bicara kemanusiaan. Ini salah satu tanggung jawab ke rakyat Indonesia," katanya.

2. Luhut menolak menyebutkan pihak yang dimaksud memiliki nafsu politik tinggi

Luhut: Renungkan Tindakanmu dalam Masa Kritis Ini, Jangan Sok BersihMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)

Saat Tuan Rumah Mata Najwa, Najwa Shibab, mengonfirmasi apakah pihak yang dimaksud Luhut yaitu deklarasi KAMI di Magelang beberapa waktu lalu, Luhut enggan menjawabnya.

Dia hanya mengatakan, teguran tersebut ditujukan kepada siapa pun yang merasa memiliki nafsu politik tinggi, di saat pandemik COVID-19 melanda Indonesia.

"Gak usah spesifik, siapa saja yang merasa melakukan," ujar Luhut.

3. KAMI, koalisi yang terbentuk atas rasa prihatin sejumlah tokoh dengan kondisi Indonesia

Luhut: Renungkan Tindakanmu dalam Masa Kritis Ini, Jangan Sok BersihIDN Times/Debbie Sutrisno

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) adalah sebuah gerakan yang diklaim terbentuk atas dasar rasa keprihatinan sejumlah tokoh dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Koalisi ini pertama kali dibentuk oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsyudin, yang diikuti mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Selanjutnya bergabung Titiek Soeharto, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab, Rocky Gerung, Refly Harun, Hafid Abbas, Chusnul Mariyah, Amien Rais, dan sejumlah tokoh lainnya.

Deklarasi KAMI yang digelar pada Selasa 18 Agustus 2020 di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, sempat membuat masyarakat geger karena memunculkan kerumunan di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Seperti Kampanye, Gatot Nurmantyo hingga Din Syamsuddin Deklarasi KAMI

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya