Ma'ruf Amin Sebut Vaksin untuk Cegah Penyakit COVID-19 Ada Dalilnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, imunisasi adalah bagian dari berobat. Sebab, berobat terdiri dari dua macam yaitu kuratif dan preventif. Ia juga memaparkan hadis yang berkaitan tentang perintah untuk berobat.
"Berobatlah kamu, karena Allah tidak meletakkan penyakit kecuali ada obatnya," tutur Ma'ruf dalam konferensi pers bersama Dokter Reisa Broto Asmoro melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/10/2020).
Dari hadis tersebut, kata Ma'ruf, semua penyakit tentu ada obatnya. Hanya saja, sudah ditemukan atau belum ditemukan.
Baca Juga: Hasil Survei: 69 Persen Responden Ragu-ragu Terima Vaksin Sinovac
1. Ada dalil yang berisikan perintah untuk lakukan pencegahan dari penyakit
Ma'ruf mengatakan, imunisasi adalah berobat untuk preventif atau pencegahan. Ada sebuah dalil umum yang memerintahkan umat manusia untuk melakukan pencegahan dari penyakit.
"Bersiaplah kamu dalam lima hal sebelum datang lima hal, apa saja itu, yaitu bersiap pada waktu masa mudamu sebelum kamu tua, masa sehatmu sebelum sakit, nah ini kan preventif," ujarnya.
2. Pemerintah sedang mempersiapkan vaksin untuk pendemik COVID-19
Editor’s picks
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan vaksin COVID-19. Bahkan telah dibentuk sebuah tim persiapan vaksin seperti tertera di dalam Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin.
Tim tersebut diharapkan mampu melakukan penyiapan pendayagunaan, peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.
"Pelaksanaan konsorsiumnya dipimpin oleh Lembaga Eijkman," ujar Ma'ruf.
3. Masyarakat diharapkan mendukung semua tahapan vaksinasi
Ia berharap, masyarakat memberikan dukungan atas semua tahapan vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengikuti informasi-informasi melalui sumber yang terpercaya.
"Karena banyak yang disalahpahamkan, yang disalahpahami, jangan mudah percaya pada informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya," ujar Ma'ruf.
Baca Juga: Beli 100 Juta Vaksin Astrazeneca, Menlu RI: Dikirim Pertengahan 2021