Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Dubes Selandia Baru Bahas Terorisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendapat kunjungan dari Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin dan Wakil Dubes Naomi Kyriacopoulos di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (11/11). Dalam kunjungan tersebut terdapat pembahasan tentang penanggulangan terorisme.
"Kami membahas tentang tantangan untuk memberantas radikalisme dan pemikiran-pemikiran ekstrem. Sangat menyedihkan, kedua negara pernah mengalami serangan teror dari orang asing," ujar Jonathan seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (11/11).
Baca Juga: Jokowi: Keamanan Indonesia Harus Siap Hadapi Radikalisme dan Terorisme
1. Kerja sama penanggulangan terorisme Indonesia dan Selandia Baru dimulai sejak 2018
Indonesia menjalin kerja sama untuk penanggulangan terorisme dengan Selandia Baru sejak ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada 2018. Kerja sama tersebut berbentuk pembagian pengetahuan, pembangunan sumber daya manusia, dan informasi intelijen.
Selandia Baru telah menjadi mitra strategis Indonesia. Seperti dikutip dari laman bnpt.go.id di forum-forum internasional, upaya saling dukung secara bilateral maupun multilateral terus dijaga berlandaskan asas perdamaian dunia.
2. Dubes Selandia Baru juga telah menemui Kepala BNPT membahas terorisme
Editor’s picks
Pada Selasa (20/8) lalu, Jonathan juga menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, untuk membahas upaya memperluas kerja sama penanggulangan terorisme antara Indonesia dengan Selandia Baru.
Pertemuan yang berjalan singkat tersebut membahas hal-hal terkait rencana-rencana strategis yang akan dijalin kedua negara dalam penanggulangan terorisme.
3. Pendekatan humanis menjadi hal yang menarik perhatian Selandia Baru
Seperti dikutip dari laman bnpt.go.id, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto menyebutkan, saat BNPT menjelaskan pendekatan humanis dalam penanggulangan terorisme, menjadi hal yang menarik bagi Duta Besar Selandia Baru, khususnya pasca-teror Christchurch.
Penerapan pola pendekatan dengan sudut pandang kemanusiaan ini menjadi selling point tersendiri bagi indonesia, agar menjadi pembelajaran negara lain.
“Mereka ingin melihat bagaimana Indonesia menanggulangi masalah terorisme. Kepala BNPT menjelaskan bahwa langkah Indonesia bukan hanya hard approach, tapi juga soft approach. Di sini Beliau melihat betapa pentingnya pemberdayaan kepada masyarakat. Dalam mencegah ini merupakan hal-hal yang berhasil diterapkan di Indonesia yang dapat kita bagi ke dunia internasional,” ujar Andhika, Selasa (20/8).
Baca Juga: Fakta-fakta Polwan Nesti Dipecat karena Terpapar Paham Terorisme ISIS