Masyarakat Depok Rela Antre dari Subuh Beli Masker Seharga Rp4 Ribu 

Satu orang dibatasi hanya boleh membeli dua lembar masker

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sedang gencar mengimbau masyarakat agar menjaga jarak antar orang minimal satu meter. Hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia.

Selain menjaga jarak, menggunakan masker bedah saat berada di kerumunan atau sedang sakit adalah cara lain untuk bersiaga. Masker bedah menjadi barang langka akibat membludaknya permintaan pasar. Namun ternyata, pasar tidak memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut.

Dengan demikian, masker pun menjadi sangat langka di pasaran. Berbagai cara dilakukan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan masker bedah sebagai alat pelindung.

Contohnya saja seperti apotek Kimia Farma yang membuat kebijakan untuk menjual masker bedah secara ecer per harinya. Karena banyaknya permintaan, pelanggan rela antre demi mendapatkan masker tersebut.  

1. Jadwal pembelian masker dibagi menjadi dua yaitu pada pagi dan sore hari

Masyarakat Depok Rela Antre dari Subuh Beli Masker Seharga Rp4 Ribu Antrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Melalui informasi dari pelanggan apotek Kimia Farma Jalan Pengapuran Nomor 57, Depok, Umi (47) mengatakan, penjualan masker tersebut dibagi menjadi dua kloter per harinya. Kloter pertama dibuka sejak pukul 07.30 WIB dan kloter kedua pada 16.00 WIB.

Namun, ia mengatakan, stok masker bedah yang jual pun terbatas yaitu hanya satu boks per kloter. Satu boks standarnya hanya terdapat 50 masker. Lalu, masker tersebut dijual ecer dengan jumlah dua buah per bungkusnya. 

Baca Juga: Erick Thohir Janjikan 4,7 Juta Masker Tersedia Akhir Bulan Ini

2. Satu orang hanya diperbolehkan membeli satu bungkus masker seharga Rp 4.000

Masyarakat Depok Rela Antre dari Subuh Beli Masker Seharga Rp4 Ribu Antrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Dengan jumlah yang terbatas tersebut, Umi mendapatkan informasi dari pegawai apotek Kimia Farma bahwa setiap pelanggan hanya boleh membeli satu bungkus yang berisi dua lembar masker. 

Per bungkus berisi dua lembar masker dijual dengan harga Rp4.000 saja. Harga yang dapat dibilang murah di saat sedikitnya masker di pasaran membuat orang-orang antre untuk membeli. Maka, banyak pelanggan yang tidak kebagian masker bedah harus pulang dengan tangan kosong.

3. Pembatasan antrean hanya diberlakukan di dalam apotek

Masyarakat Depok Rela Antre dari Subuh Beli Masker Seharga Rp4 Ribu Antrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Walaupun pemerintah menghimbau untuk menjaga jarak, namun para pelanggan terlihat mengantre tanpa pembatasan jarak yang jelas. Selain mencari alat pelindung, namun aktivitas ini juga berisiko memunculkan kontak langsung dengan orang yang tidak diketahui riwayat kesehatannya. 

Pembatasan antrean hanya diberlakukan di dalam apotek saja. Padahal, antrean terjadi cukup panjang sampai keluar pintu apotek.

4. Ada pelanggan yang rela antre dari subuh

Masyarakat Depok Rela Antre dari Subuh Beli Masker Seharga Rp4 Ribu Antrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut informasi dari pegawai apotek Kimia Farma, Umi mengatakan kebijakan penjualan masker seperti itu berlaku di seluruh gerai apotek Kimia Farma. Sang pegawai juga bercerita bahwa antrean pembeli masker terjadi di beberapa apotek Kimia Farma. 

Melalui kabar dari rekannya, sang pegawai apotek mengatakan ada pelanggan masker yang bahkan rela mengantre sejak subuh untuk mendapatkan masker. 

Baca Juga: Perang Lawan Virus Corona, 12 Juta Masker Disiapkan untuk Tim Medis!

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya