Mensos: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 9 Siswa, Kegiatan Konyol  

Keluarga siswa meninggal akan diberi santunan Rp15juta

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan kegiatan susur sungai yang telah menelan sembilan nyawa siswa SMPN 1 Turi Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebuah aktivitas yang konyol. Kegiatan tersebut dianggap berbahaya karena para siswa tidak memiliki kemampuan khusus untuk susur sungai di musim hujan.

"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ujarnya saat mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang seperti dikutip dari kantor berita Antara, Sabtu (22/2).

1. Kemensos akan menyantuni setiap keluarga siswa meninggal dunia sebesar Rp15juta

Mensos: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 9 Siswa, Kegiatan Konyol  (Pencarian korban hilang di Sungai Sempor Sleman) ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Juliari juga mengatakan Kementerian Sosial akan menyantuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan dari aktivitas susur sungai di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mengucapkan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya delapan siswa SMPN 1 Turi.

"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," katanya.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Susur Sungai yang Tewaskan 9 Siswa SMP N 1 Turi

2. Mensos sesalkan aktivitas berbahaya yang dilakukan oleh siswa tanpa keahlian khusus

Mensos: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 9 Siswa, Kegiatan Konyol  Tim Psikologi lakukan pendampingan di SMPN 1 Turi. IDN Times/Siti Umaiyah

Di samping memanjatkan doa untuk para siswa yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut, dia juga menyesalkan pelaksanaan kegiatan susur sungai yang berbahaya di musim hujan itu.

"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," katanya.

3. 45 lembaga masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap siswa yang hanyut

Mensos: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 9 Siswa, Kegiatan Konyol  Tim Psikologi lakukan pendampingan di SMPN 1 Turi. IDN Times/Siti Umaiyah

Tim gabungan yang terdiri dari 45 lembaga melakukan pencarian satu siswa dan evakuasi terhadap murid yang hanyut di Sungai Sempor sejak Jumat sore (21/2). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan 45 lembaga tersebut bekerja di bawah kendali Pos Komando yang bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.

"BPBD, Basarnas, PMI, TNI, Polri, Dinsos, Tagana, SAR DIY, Dinkes, Rescue 920, Code X, PITU Rescue, GBS, IOF, Bahari, MDMC, SAR Linmas, Sembada Rescue, SAR MTA, PRB Mlati, Ramagama, Pendaki Indonesia, SAR Cangkringan, Banops DIY, Bala SAR, SKB, AMC, Restam, KRI, Kokam Turi, SAR Semesta, Destana, Guruh Merapi, Rescue 328, Kompas, LSC, Mapala Satu Bumi, Mahaguru, Bagana Banser, TRC Gamping, komunitas relawan. Penanganan daruat juga dibantu oleh warga setempat," ujarnya melalui keterangan tertulis. 

Pusdalops DI Yogyakarta mencatat lebih dari 180 orang bekerja untuk melakukan pencarian dan evakuasi murid kelas 7 dan 8 yang saat itu hanyut karena arus deras Sungai Sempor.

Upaya pencarian melalui penyisiran sungai dari tempat kejadian hingga Hotel Gajah dengan pembagian empat sektor. Sektor pertama berjarak 6.71 km untuk penyisiran, sektor kedua 5,59 km, sektor ketiga 7,91 km dan terakhir 4,98 km. Pos pencarian dan evakuasi berada terpisah dari posko, yaitu di Dusun Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Pencarian Sisa Korban Susur Sungai Sempor Terkendala Bebatuan Sungai

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya