[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 

4.094 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, per Jumat (23/10/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak 4.369 rang terinfeksi virus corona. Total orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia kini mencapai 382.910.

DKI Jakarta menyumbang kasus baru terbanyak yakni, 952 kasus. Jawa Tengah menduduki posisi kedua dengan kasus baru terbanyak yaitu 571 kasus. Diikuti oleh Jawa Barat 504 kasus, Jawa Timur 295 kasus dan Riau 276 kasus.

1. 4.094 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 Dok.Humas Jabar

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 4.094 orang hari ini. Maka, secara total kesembuhan COVID-19 sudah 305.100 atau 79,88 persen dari total kasus.

Provinsi dengan kasus sembuh baru terbanyak yaitu, DKI Jakarta 1.093 kasus. Selanjutnya Sumatra Barat 523 kasus, Jawa Tengah 470 kasus, Jawa Timur 341 kasus dan Jawa Barat 319 kasus.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

2. Satgas laporkan 118 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, pada hari ini, 118 orang tercatat meninggal dunia akibat COVID-19, sehingga totalnya menjadi 13.077 atau 3,42 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, 21 kasus. Selanjutnya adalah Jawa Tengah 15 kasus, Jawa Timur 12 kasus, Jawa Barat 10 kasus, dan Kepulauan Riau 9 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 Ilustrasi tenaga medis virus corona. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 41,9 juta orang

[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 Guru sekolah Maura Silva, yang menciptakan "hug kit" menggunakan penutup plastik, memeluk siswanya Yuri Araujo Silva di rumah Yuri, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di wilayah kumuh 77 Padre Miguel di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (23/7/2020). ANTARA FOTO/ REUTERS/Pilar Olivares

Penyebaran kasus COVID-19 di dunia masih terus meningkat. Per Jumat (23/10/2020) pukul 06.50 WIB, World O Meters melaporkan 471.592 orang terpapar virus SARS-CoV-2 tersebut. Sehingga total kasus COVID-19 kini sudah 41.959.047.

Kasus kematian COVID-19 di dunia berjumlah 1.142.057 kasus. Sedangkan angka sembuh yaitu, 31.168.768. Dunia masih memiliki active cases atau kasus aktif COVID-19 sebanyak 9.648.222 atau 22,99 persen dari total.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Naik 4.369, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 382.910 Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya