Naik 7.259 Saat Hari Natal, Total Kasus COVID-19 di Indonesia 700.097

Kasus meninggal COVID-19 pecah rekor, bertambah 258 orang

Jakarta, IDN Times - Di tengah suka cita Hari Raya Natal, lonjakan kasus COVID-19 masih terus membayangi Indonesia. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 7.259 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (25/12/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di Indonesia tembus 700.097.

DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak yakni 2.096 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah 911 kasus, Jawa Barat 903 kasus, Jawa Timur 822 kasus, dan Sulawesi Selatan 411 kasus.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 di Semarang Hampir Tembus 20.000 Kasus 

1. Ada 6.324 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

Naik 7.259 Saat Hari Natal, Total Kasus COVID-19 di Indonesia 700.097Ilustrasi rumah sakit. IDN Times/Galih Persiana

Satgas COVID-19 juga mencatat 6.324 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 570.304 atau 81,46 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 1.733 kasus, Jawa Tengah 1.031 kasus, Jawa Barat 725 kasus, Jawa Timur 520 kasus, dan Sulawesi Selatan 327 kasus.

2. Kasus meninggal COVID-19 pecah rekor, bertambah 258 orang

Naik 7.259 Saat Hari Natal, Total Kasus COVID-19 di Indonesia 700.097Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19 (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kasus kematian COVID-19 naik 258 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 20.847 atau 2,97 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah 91 kasus, Jawa Timur 78 kasus, DKI Jakarta 21 kasus, DI Yogyakarta 12 kasus, dan Kalimantan Timur 10 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Naik 7.259 Saat Hari Natal, Total Kasus COVID-19 di Indonesia 700.097Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Pemda Boleh Sanksi Warga yang Tak Mau Divaksin Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya