Peneliti: Modal Sosial Politik Penting Bagi Perempuan Kepala Daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koordinator Tim Gender dan Politik, Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, kapabilitas perempuan kepala daerah dalam penanggulangan kemiskinan dan persoalan perempuan, ditunjang oleh modal sosial dan politik. Yang dimaksud modal sosial yaitu terbagi menjadi jaringan, normal, dan kepercayaan.
"Tentunya hal itu melalui sebuah proses, karena tentunya tidak mungkin kepala daerah tiba-tiba peduli gitu dalam satu dua tahun, itu melalui proses," ujar dia dalam webinar bertema Perempuan Kepala Daerah dan Kebijakan Berperspektif Gender yang diselenggaran LIPI, Selasa (30/6).
1. Risma adalah salah satu perempuan kepala daerah yang memiliki modal sosial dan politik
Kurniawati mencontohkan perempuan kepala daerah dengan modal sosial dan politik, yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau dikenal Risma. Dia adalah perempuan kepala daerah yang muncul dari prestasinya di birokrasi dan naik kendaraan partai politik PDI Perjuangan.
Kurniawati menjelaskan, Risma mulai bersinergi dengan kelompok perempuan saat masih berada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Surabaya. Di situlah ia membangun penanganan dan perlindungan lingkungan dengan komunitas.
"Komunitas di sini adalah para perempuan, Dewa Wisma," ujar dia.
Baca Juga: Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mental
2. Risma memiliki program Pahlawan Ekonomi untuk mengatasi kemiskinan di Surabaya
Editor’s picks
Kurniawati menyebutkan, sejak 2012 hingga 2018, angka kemiskinan di Surabaya menurun. Salah satu program penanganan kemiskinan yang digagas Risma adalah Pahlawan Ekonomi.
"Program ini terutama menyasar ibu rumah tangga yang suaminya bekerja tetapi ekonominya masih kurang," ujar dia.
Melalui program Pahlawan Ekonomi, ibu rumah tangga diberikan bekal untuk membuat produk dan branding produk. Selain itu, mereka juga diberikan modal tanpa harus dikembalikan.
"Ternyata itu efektif untuk menurunkan angka kemiskinan," tutur Kurniawati.
3. Perempuan memiliki kemampuan masuk ke permasalahan perempuan dan anak
Secara natural, Kurniawati menjelaskan, perempuan memiliki kemampuan untuk masuk ke permasalahan perempuan dan anak. Sehingga itu menjadi modal sosial perempuan lebih unggul.
"Dengan mensinergikan diri dengan para perempuan dalam program-program pemerintah, itu terbukti efektif untuk menurunkan kemiskinan," tutur dia.
Baca Juga: Cara Perempuan-perempuan Ini Bertahan di Tengah Wabah COVID-19