Perjalanan Hidup Mbah Moen dan Pengaruhnya di Dunia Politik Indonesia

Mbah Moen jadi kiai 'rebutan' para calon presiden

Jakarta, IDNTimes - KH Maimun Zubair yang lebih dikenal dengan panggilan Mbah Moen, merupakan salah satu kiai berpengaruh di dalam politik Indonesia. Mbah Moen, yang lahir pada 28 Oktober 1928 di Rembang, Jawa Tengah adalah kiai yang 'diperebutkan' oleh calon presiden pada Pilpres 2019 lalu. 

Dua capres yang berlaga di Pilpres 2019 April lalu, yakni Joko "Jokowi" Widodo dan Prabowo Subianto mengunjungi Mba Moen, sebelum hari pencoblosan berlangsung.

Prabowo diketahui menemui Mbah Moen pada 29 September 2018 di Pesantren Al-Anwar Sarang, Desa Karangmangu, Sarang, Rembang. Sementara Joko 'Jokowi' Widodo mengunjungi rumah Mbah Moen pada Jumat 1 Februari 2019. 

Kunjungan Jokowi ke rumah Mbah Moen menjadi perbincangan. Hal tersebut lantaran Mbah Moen salah menyebutkan nama dalam doanya. Mbah Moen justru menyebutkan nama Prabowo.

Sejak masih kecil, Mbah Moen merupakan pribadi yang dekat dengan kehidupan agama Islam yang kental. Sang ayah, Kiai Zubair, adalah sosok pertama yang mengenalkan Mbah Moen tentang ilmu shorof, nahwi, fiqih, dan bermacam ilmu keagamaan lainnya. 

Pada 1945-1950, Mbah Moen tinggal di Kota Kediri untuk mendalami agama, tepatnya di Pondok Lirboyo. Mbah Moen saat itu ada di bawah pengasuhan langsung KH Abdul Karim, KH Mahrus Ali, dan KH Marzuki. 

Di usia 21 tahun, Mbah Moen melanjutkan studi ke Makkah. Beliau didampingi oleh sang kakek, KH Ahmad bin Syu'aib. 

Mbah Moen, seperti dikutip dari NU.or.id, merupakan salah satu sesepuh ternama dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai sesepuh, sosok Mbah Moen sangat disegani di kalangan NU. Beliau juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang yang memiliki ratusan santri.

Pondok Pesantren Al-Anwar yang didirikan Mbah Moen saat ini telah berkembang. Pada 2008, didirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang, Rembang. Pondok ke dua itu dipimpin oleh sang anak yaitu, KH Ubab Maimun. 

Dalam ranah politik, Mbah Moen menjadi bagian dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mbah Moen menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP.

"Kehadiran PPP bukan hanya untuk agama (Islam), tapi juga untuk bangsa" ujar Mbah Moen saat menghadiri Harlah PPP, Rabu 16 Januari 2019, di Bantul, Yogyakarta.

Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beliau menjabat selama 7 tahun. Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Jawa Tengah selama tiga periode. 

Baca Juga: Deretan Politikus yang Bertemu dan Minta Doa Restu Mbah Moen

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya