POP Kemendikbud Disorot, PBNU: Pak Nadiem Perlu Evaluasi 

Protes beberapa pihak soal POP dianggap wajar

Jakarta, IDN Times - Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Hanief Saha Ghafur, mengatakan pihaknya menyambut baik permohonan maaf Mendikbud Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP). 

“Permohonan maaf kami terima, tapi harus ada evaluasi. Pak Nadiem perlu evaluasi POP itu,” kata Hanief seperti dikutip dari nu.or.id, Selasa (28/7/2020).

Ia berpendapat bahwa Mendikbud harus memberikan fokus pembinaan guru dan juga penguatan interaksi guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan sesama siswa

1. Protes beberapa pihak terkait dengan kebijakan POP dianggap wajar

POP Kemendikbud Disorot, PBNU: Pak Nadiem Perlu Evaluasi Belasan pemuda-pemudi karang taruna di di Kampung Cibiru Beet, Desa Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membuka sekolah tatap muka secara gratis di tengah kesulitan akses ponsel pintar dan internet. IDN Times/Debbie Sutrisno

Hanief menganggap protes dari beberapa pihak terhadap POP adalah wajar. Salah satunya tentang keikutsertaan Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation dalam POP.

“Terkait dengan dana itu kan sebetulnya dana APBN jadi banyak yang marah. Kok dikasih ke organisasi atau lembaga yang seharusnya menjadi donor. Ketersinggungannya di situ. Harus dievaluasi lembaga yang menjadi donor tidak perlu dilibatkan jika untuk penguatan organisasi pendidikan penggerak,” kata Hanief. 

2. Mendikbud dinilai perlu belajar dari negara lain

POP Kemendikbud Disorot, PBNU: Pak Nadiem Perlu Evaluasi Video Konpers Nadiem Makarim Mengenai POP dari Kemendikbud (Dok. IDN Times/Istimewa)

Hanief mengatakan, Mendikbud perlu belajar kepada negara seperti Amerika bahkan di Eropa, tentang lembaga donor justru mendanai LSM atau NGO. Hanief berpendapat jika mengajak kementerian, maka partisipasinya dengan biaya LSM.

"Sedangkan pemerintah mendanai ormas kemasyarakatan dan pendidikan yang bermitra dan bermitra dengan kementerian," tuturnya.

3. Ia menilai seharusnya organisasi yang mendanai LSM bidang pendidikan

POP Kemendikbud Disorot, PBNU: Pak Nadiem Perlu Evaluasi Siswa SMP Negeri 3 Lamongan saat mengikuti pembukaan sekolah tangguh. IDN Times/Imron

Ia mengatakan Mendikbud tidak perlu melibatkan, apalagi sampai memberikan dana, kepada organisasi tertentu di POP. Justru, lanjutnya, organisasi tersebut diajak dan didorong mendanai LSM bidang pendidikan.

"Di tengah situasi pandemik saat ini Kemdikbud juga harus membantu pihak atau level yang paling lemah. Dalam hal ini bukan hanya guru, tapi juga penguatan pembelajaran siswa," ujarnya.

Baca Juga: Nadiem Beberkan Kewajiban Sampoerna dan Tanoto dalam POP, Apa Saja?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya