Radikalisme Berkembang Memecah Indonesia, MPR: Pancasila Harga Mati
Antara/Nyoman Budhiana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan, Bangsa Indonesia harus semangat memerangi segala bentuk radikalisme maupun terorisme yang sedang berkembang memecah persatuan sang ibu pertiwi.
"Pancasila digali pemimpin bangsa di antara latar belakang berbeda. Kita perlu mencapai kesepakatan bersama, supaya negara ini berdiri kokoh karena sesungguhnya negara ini multietnis, multiras, dan multi-budaya," kata Muzani seperti dikutip dari kantor berita Antara di Jakarta, Minggu (24/11).
1. Pancasila adalah dasar permusyawaratan bangsa
IDN Times/Axel Jo HarianjaMuzani menjelaskan, para pemimpin termasuk pemimpin agama, telah mencapai kata sepakat Pancasila adalah dasar permusyawaratan bangsa dan negara. Ia juga mengatakan, Bangsa Indonesia sangat beruntung mempunyai ideologi Pancasila.
"Pancasila melandasi dasar negara kita sehingga negara berdiri kokoh sampai sekarang. Dan kita tetap bersatu dalam bingkai negara republik Indonesia," kata Muzani dalam Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/12).
Baca Juga: Rekrutmen CPNS, Menag Ingatkan Soal Radikalisme
2. Pancasila membuat keragaman di Indonesia terajut dan itu harus dijaga
Editor’s picks
tamanismailmarzuki.co.idMuzani menekankan, Pancasila yang menyatukan beragam latar belakang di Indonesia. Mulai dari Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Jika perbedaan yang dimiliki setiap suku bangsa yang tersebar di penjuru Nusantara telah bersatu dalam bingkai Pancasila. Persatuan yang telah dirajut harus terus dijaga," tuturnya.
Oleh karena itu, politikus Partai Gerindra itu yakin, Pancasila akan mengokohkan Indonesia hingga selamanya.
3. Pancasila adalah harga mati untuk kita semua
IDN Times/Irfan FathurohmanMuzani mengatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa, maka itu adalah harga mati yang harus ditanamkan dalam jiwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI).
"Pancasila merupakan harga mati bangsa Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau ASN Diduga Terpapar Radikalisme
Topik:
Berita Terkini Lainnya
