Ramai Potensi Gempa Tsunami di Jawa, Baru 2 Sirene Berfungsi di Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, dua sirene peringatan dini tsunami di Kecamatan Labuan dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, sudah dipastikan dapat berfungsi. Sebelumnya, alat penyokong mitigasi itu sudah tidak berfungsi dalam kurun waktu yang lama.
"Ya, alhamdulillah sudah berfungsi kembali," kata Nana di Serang, seperti dilansir ANTARA, Kamis 1 Oktober 2020 malam.
Baca Juga: Alat Deteksi Tsunami di Perairan Banten Rusak, DPRD: Segera Diganti!
1. BPBD berkoordinasi dengan BMKG untuk perbaikan sirene
Nana menjelaskan, sirene tersebut merupakan milik BMKG yang dioperasikan untuk wilayah BPBD Banten, sehingga ketika terjadi kerusakan maka BPBD tidak bisa memperbaiki secara langsung. Untuk itu, BPBD Banten berkoordinasi dengan BMKG untuk memperbaiki.
"Apalagi sekarang kan sedang ramai terkait potensi terjadinya bencana alam gempa bumi yang disertai tsunami yang besar atau megatrust. Sebagai langkah antisipasi, kami segera melakukan koordinasi untuk perbaikan itu," katanya.
2. Dua sirene tersebut sudah diuji coba, radius suara sampai 500 meter
Editor’s picks
Nana mengatakan, untuk memastikan sirene berfungsi dengan baik, pihaknya telah menguji coba dua sirene itu dari ruang kontrol yang berada di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Banten.
"Sudah kita coba, dan alhamdulillah bunyi. Radiusnya suaranya kurang lebih sekitar 500 meter," kata dia.
3. Sirene di Pasauran Kabupaten Serang, masih dalam proses perbaikan
Terkait dengan kondisi sirene yang berada di Pasauran, Kabupaten Serang, Nana mengatakan, masih dalam proses perbaikan. Pihak-pihak terkait juga akan terus mengupayakan seluruh alat mitigasi bencana akan kembali dioptimalkan agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Banten.
"Termasuk sosialisasi kepada masyarakat juga terus kita lakukan," ujar Nana Suryana.
Baca Juga: Ancaman Tsunami 20 Meter di Jawa, Menristek Siapkan Alat Deteksi Dini