Sebagian Warga Klaten Belum Mengungsi dari Kaki Gunung Merapi

Warga terus diedukasi soal risiko erupsi Merapi

Jakarta, IDN Times - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, jumlah pengungsi mitigasi erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sejauh ini masih di bawah 50 persen dari total jiwa pada desa terdampak.

"Kalau secara total jumlah warga dari 10 dusun, tiga desa yang terdampak ada sebanyak 1.026 orang," katanya di Klaten seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: BPBD Peringatkan Warga yang Masih Cari Pakan Ternak di Lereng Merapi

1. Evakuasi diprioritaskan kepada kelomopok rentan

Sebagian Warga Klaten Belum Mengungsi dari Kaki Gunung MerapiANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sujarwanto mengatakan, jumlah warga yang sudah mengungsi yaitu, 360 orang. Sebagai tahap awal, evakuasi diprioritaskan untuk kelompok rentan, di antaranya lansia, ibu hamil, dan balita.

"Secara umum kami siap untuk mengungsikan, sekaligus memastikan operasional stok pangan pengungsi, kebutuhan kesehatan pengungsi, dan penanganan di masa darurat," jelasnya.

Sujarwanto menyebutkan warga yang hingga saat ini belum bersedia dievakuasi, pihaknya terus berupaya mengedukasi dengan menjelaskan risiko bencana.

2. Warga yang masih berada di atas, termasuk ke dalam kelompok produktif

Sebagian Warga Klaten Belum Mengungsi dari Kaki Gunung MerapiANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Kepala Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Sukono mengatakan, di desanya terdapat 278 jiwa yang sudah mengungsi. Jumlah tersebut sudah lebih dari 50 persen total warga.

"Yang masih di atas itu kelompok produktif, mereka kan harus memikirkan asetnya juga, termasuk rumah dan hewan ternak. Meski demikian, secara umum kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi. Mereka akan turun jika situasi sudah berbahaya," katanya.

3. Pengungsi masih sering pulang ke rumah dan pergi mencari pakan ternak

Sebagian Warga Klaten Belum Mengungsi dari Kaki Gunung MerapiWarga mengevakuasi hewan ternak di Kalitengah lor, Cangkringan, Sleman, DIY, Senin (9/11/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selain itu, Sujarwanto juga mengatakan pengungsi masih sering pulang untuk mengecek rumah dan sekaligus mencari pekan ternak. Ia mengatakan, ada 128 ekor sapi yang ikut dievakuasi pemiliknya.

"Kebutuhan rumput dari ternak ini sebetulnya sudah ada bantuan dari Dinas Pertanian dan perusahaan swasta, tetapi kan satu ekor sapi butuh satu ikat rumput. Jadi memang harus tetap dicarikan," ujarnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, BNPB Siagakan Helikopter untuk Penanganan Erupsi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya