Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah Karhutla

Aplikasi ini sebagai terobosan baru untuk cegah karhutla

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meluncurkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara yang dikembangkan oleh Kepolisian Daerah Riau pada, Senin (9/3). Aplikasi itu menjadi rujukan untuk pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara nasional.

Acara peluncuran aplikasi pintar tersebut disaksikan Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong dan Gubernur Riau Syamsuar, serta 11 Kapolda di lokasi rawan karhutla.

Kapolri dan Panglima TNI sempat berkomunikasi langsung dengan anggotanya yang berada di Kabupaten Siak dan Bengkalis menggunakan aplikasi dashboard Lancang Kuning Nusantara. Aplikasi tersebut kini sudah diunduh sebanyak 100 ribu lebih pengguna di 11 jajaran Polda se-Indonesia.

1. Dashboard Lancang Kuning Nusantara dianggap sebagai terobosan cegah karhutla

Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah KarhutlaAplikasi Dashboard Lancang Kuning (Tangkapan Layar Aplikasi Dashboard Lancang Kuning)

Idham Azis mengatakan bahwa aplikasi tersebut adalah sebuah terobosan baru, khususnya dalam pencegahan dan penanganan karhutla. Ia berharap, semua unsur masyarakat mendukung perkembangan serta penyempurnaan aplikasi tersebut.

"Kalau ada kebakaran hutan mari kita bersama atasi," tuturnya seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (9/3).

2. Informasi terkait hotspot, arah angin dan awan untuk operasi hujan buatan pun tersedia

Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah KarhutlaAplikasi Dashboard Lancang Kuning (Tangkapan Layar Aplikasi Dashboard Lancang Kuning)

Hadi Tjahjanto berpendapat, aplikasi tersebut cukup lengkap karena menyediakan informasi terkait titik panas atau hotspot, pendukung arah angin, dan awan yang bisa disemai untuk operasi hujan buatan. Sehingga, aplikasi tersebut bisa berguna sebagai pendeteksi dini karhutla.

"Aplikasi ini sebagai deteksi dini menggunakan penginderaan jarak jauh dan bisa diketahui kondisi secara real time, yang dulu kita menggunakan aplikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kerap terlambat," katanya.

3. Tahap eksekusi dengan satu kesatuan komando harus tetap dilakukan

Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah KarhutlaIDN Times/Istimewa

Hadi mengatakan, Dashboard Lancang Kuning Nusantara bisa berjalan optimal apabila pendeteksian dengan satelit secara cepat dapat dilakukan. Lalu, ia juga menilai identifikasi hotspot harus diikuti dengan proses identifikasi menggunakan personel di lapangan dari anggota TNI dan Polri.

"Karena yang terbakar di Indonesia ada gambut, batubara atau hutan yang terbakar. Perlu sinergi di lapangan," katanya.

Hal ketiga yang juga harus dilakukan adalah tahap eksekusi dengan satu kesatuan komando. Eksekusi memerlukan sumber daya bisa berupa pesawat, helikopter hingga peralatan pemadaman di darat seperti pompa air dan selang.

"Satu yang kita perlukan adalah prosedur hubungan kerja karena yang kerja di sini seluruh komponen harus punya visi yang sama, agar apa yang terdeteksi bisa dieksekusi dengan baik," kata jelasnya. 

4. Panglima TNI meminta ada jalur komunikasi cadangan untuk hindari masalah di lapangan

Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah KarhutlaANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Untuk menghindari adanya kendala atau masalah terkait keterbatasan sarana informasi yang mengganggu komunikasi di lapangan Panglima TNI meminta ada jalur komunikasi cadangan agar di informasi dan perintah di posko komando bisa diterima aparat di lapangan secepatnya.

"Mari terus evaluasi dan jadi bahan perbaikan agar aplikasi ini benar-benar ada manfaatnya. Mekanisme harus ada satu standar operasi prosedur dengan sinergi Polri TNI dan komponen masyarakat karena kemampuan masing-masing berbeda-beda," katanya.

5. Riau tetapkan status siaga darurat hingga 31 Oktober 2020

Sediakan Info Titik Api, Lancang Kuning Jadi Aplikasi Cegah KarhutlaPersonel Manggala Aqni membawa selang air untuk melakukan pemadaman Karhutla Gambut di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada 1 Desember 2019. ANTARA FOTO/ManggalaAqn

Gubernur Riau Syamsuar menganggap aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara melengkapi upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Pemprov Riau dalam upaya kesiagaan karhutla sudah menetapkan status siaga darurat selama 240 hari sejak 11 Februari hingga 31 Oktober 2020.

"Saya ucapkan selamat aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara, semoga aplikasi ini bisa berikan kemudahan kita semua untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla Riau," ujar Syamsuar.

Baca Juga: Karhutla di Dusun Sigumoi Sumut, Polisi Selidiki Penyebabnya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya