Status Waspada, Gunung Kerinci Kembali Dipasang Stasiun Seismik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Geologi kembali menambahkan stasiun seismik dengan ketinggian 2.700 meter dari permukaan air laut di Gunung Kerinci yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. Pemasangan stasiun itu untuk melengkapi perangkat Global Positioning System (GPS) baru di gunung berapi dengan ketinggian 3.805 mdpl itu.
"Selain memasang GPS baru di ketinggian 2.500 mdpl, juga ada pemasangan tiltmeter dan menambah stasiun seismik baru di ketinggian 2.700 mdpl," ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci Mamory seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (15/11/2020).
Baca Juga: Pendaki Asal Siantar Meninggal di Gunung Kerinci, Ini Foto Terakhirnya
1. GPS dipasang untuk pengamatan atau pemantauan deformasi gunung api
Mamory menjelaskan, alat pertama yang dipasang adalah GPS yang fungsinya untuk pengamatan atau pemantauan deformasi gunung api. Pemasangannya dilakukan lima orang dari Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi sejak awal pekan ini.
"GPS merupakan sistem satelit navigasi yang membantu menentukan posisi berbasis pada pengamatan satelit GPS," katanya.
2. Pada 2.500 mdpl Gunung Kerinci juga dipasangkan tiltmeter yang terhubung dengan stasiun seismik lama
Editor’s picks
Selain GPS, Mamory juga mengatakan, pada ketinggian 2.500 mdpl Gunung Kerinci dipasangkan tiltmeter yang terhubung dengan stasiun seismik lama (KRC1).
"Jadi ada penambahan stasiun seismik baru di Kerinci. Pengamatan dilakukan secara kontinyu," kata dia.
3. Gunung Kerinci saat ini berstatus level II atau waspada
Aktivitas vulkanik Gunung Kerinci kini berstatus level II atau waspada sejak 2007. Pemantauan gunung api itu dilakukan di kawasan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.
Daerah tersebut merupakan hamparan kawasan wisata, perkebunan, dan pertanian yang diandalkan di Jambi dan Sumatra Barat. Wilayah Gunung Kerinci meliputi perbatasan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Barat.
Baca Juga: Merapi Siaga, Cek Status 18 Gunung Api Aktif Lain di Pulau Jawa