Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih Libur

Sebanyak 727 titik panas teridentifikasi

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan berdasarkan pantauan citra satelit modis-catalog Lapan dalam kurun 24 jam terakhir, Selasa (15/10), dengan tingkat kepercayaan 30 persen, mengidentifikasi 727 hotspot atau titik panas di wilayah Sumatera Selatan.

"Titik panas terbanyak berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10).

Agus mengatakan titik panas juga teridentifikasi di beberapa kabupaten, seperti Banyuasin 188 titik, Musi Banyasin 90, Muara Enim 26, dan Ogan Ilir 17. "Dilihat arah angin pada citra satelit Himawari pukul 16.00 WIB (15/10), asap kebakaran hutan dan lahan mengarah umumnya dari tenggara ke barat laut," ujar dia.

Baca Juga: KLHK Segel 52 Perusahaan Terduga Penyebab Kebakaran Hutan 

1. Kualitas udara di Sumsel sangat tidak sehat

Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih LiburANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Agus menjelaskan, menurut pantauan BNPB Selasa pagi, pukul 16.00 WIB, kualitas udara di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masih masuk ke kategori sangat tidak sehat, yaitu pada angka 194.

"Kualitas tersebut dilihat dari indikator PM2,5," jelas dia.

Agus juga mengutip keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selasa (15/10), berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA 20 selama sepekan terakhir (8 - 14 Oktober 2019), terdeteksi peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah, salah satunya di Sumatera Selatan.

2. Aktivitas belajar mengajar di sekolah masih diliburkan di Sumsel

Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih LiburANTARA FOTO/Rony Muharrman

Agus menjelaskan, menurut informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, asap terpantau berkurang dibandingkan hari sebelumnya, Senin (14/10). Namun, aktivitas kegiatan belajar-mengajar masih diliburkan hingga hari ini.

Berdasarkan citra satelit, asap yang terdeteksi di wilayah Sumatera, seperti di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumsel, dan Lampung. Menurut Agus, sebaran asap tersebut tidak sampai menimbulkan transboundary haze atau asap yang melewati batas negara.

3. Sebanyak 8.000 personel dikerahkan untuk padamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel

Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih LiburANTARA FOTO/Rony Muharrman

Agus menyebutkan penanganan karhutla masih terus diupayakan pos komando penanganan darurat bencana asap wilayah Sumsel. "Pemadaman darat dilakukan dengan dukungan pengeboman air dari udara," ujar dia.

Personel gabungan yang disiagakan di Sumsel mencapai 8.679 personel, dan tujuh helikopter water-bombing serta dua untuk patroli.

4. Luas lahan terbakar di wilayah Sumsel mencapai 11.826 hektare, sejak Januari hingga Agustus 2019

Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih LiburANTARA FOTO/Rahmad

Agus menyebutkan total luas lahan terbakar di wilayah Sumsel mencapai 11.826 hektare sejak Januari hingga Agustus 2019. Sedangkan, luasan lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 328.722 hektare.

5. Kondisi udara di beberapa wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan memburuk

Sumsel Masih Diliputi Kabut Asap, Aktivitas di Sekolah Masih LiburANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Agus menambahkan di beberapa wilayah terdampak karhutla masih menunjukkan kualitas udara memburuk. "Data BNPB kualitas udara hari ini (15/10) dengan indikator PM 2,5 di wilayah Sumsel buruk," ujar dia. 

Wilayah Jambi menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat (199), Kalimantan Tengah tidak sehat (129), Kalimantan Selatan tidak sehat (93), Riau tidak sehat (52), dan hanya Kalimantan Barat yang menunjukkan kualitas udara baik (10).

Baca Juga: Kabupaten Hijau, Kolaborasi Kabupaten Siak Cegah Karhutla

Topik:

  • Rochmanudin
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya