[UPDATE] 43.797 Orang di Indonesia Masih Berstatus ODP Virus Corona

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau petugas medis hingga Selasa (30/6), sebanyak 43.797 orang. Sementara, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau 13.182 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di saluran YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Saat ini, Indonesia telah menyediakan sebanyak 144 laboratorium Real Time PCR dan 105 laboratorium TCM, untuk menguji spesimen. 

1. Sebanyak 21.515 spesimen dites COVID-19 hari ini

[UPDATE] 43.797 Orang di Indonesia Masih Berstatus ODP Virus CoronaIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Gugus Tugas mencatat, sejak 29 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 30 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah dites COVID-19 berjumlah 21.515 spesimen.

Angka tersebut berhasil melampaui target 10 ribu pemeriksaan spesimen per hari.

"(Sebanyak) 20.824 melalui tes PCR dan 691 melalui TCM," ujar Yurianto.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

2. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 56.385 orang

[UPDATE] 43.797 Orang di Indonesia Masih Berstatus ODP Virus CoronaPetugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19. (IDN Times/Herka Yanis)

Dari jumlah pemeriksaan spesimen tersebut, Yurianto melaporkan, yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 1.293 orang hari ini. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 56.385 orang.

Jawa Timur kembali menjadi wilayah penyumbang kasus terbanyak hari ini, yaitu 331 kasus.

Sedangkan, peningkatan angka kematian akibat virus corona menjadi 2.876 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 24.806 orang.

3. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] 43.797 Orang di Indonesia Masih Berstatus ODP Virus CoronaIlustrasi Swab Test (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 190 kasus positif COVID-19.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 449 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 80 kasus
2. Bali 1.494 kasus
3. Banten 1.453 kasus
4. Bangka Belitung 152 kasus
5. Bengkulu 125 kasus
6. Yogyakarta 313 kasus
7. DKI Jakarta 11.474 kasus
8. Jambi 117 kasus
9. Jawa Barat 3.218 kasus
10. Jawa Tengah 3.833 kasus
11. Jawa Timur 12.136 kasus
12. Kalimantan Barat 321 kasus
13. Kalimantan Timur 518 kasus
14. Kalimantan Tengah 894 kasus
15. Kalimantan Selatan 3.148 kasus
16. Kalimantan Utara 206 kasus
17. Kepulauan Riau 293 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.234 kasus
19. Sumatera Selatan 2.049 kasus
20. Sumatera Barat 726 kasus
21. Sulawesi Utara 1.109 kasus
22. Sumatera Utara 1.551 kasus
23. Sulawesi Tenggara 363 kasus
24. Sulawesi Selatan 5.084 kasus
25. Sulawesi Tengah 189 kasus
26. Lampung 190 kasus
27. Riau 226 kasus
28. Maluku Utara 728 kasus
29. Maluku 742 kasus
30. Papua Barat 239 kasus
31. Papua 1.750 kasus
32. Sulawesi Barat 115 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 113 kasus
34. Gorontalo 249 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan ada empat kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] 43.797 Orang di Indonesia Masih Berstatus ODP Virus CoronaAntrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya