[UPDATE] 47 Ribu Orang di Indonesia dalam Pemantauan karena COVID-19

PDP ada 11 ribu sedangkan pasien positif COVID-19 ada 20.796

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Yuri menjelaskan bahwa jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga Jumat (22/5), yakni sebanyak 47.150 orang.

“Mereka masih kami terus pantau," kata Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Jumat.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau berjumlah 11.028 orang. Saat ini, Indonesia telah menyediakan sebanyak 69 laboratorium Real Time PCR dan 35 laboratorium TCM.

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 20.796

[UPDATE] 47 Ribu Orang di Indonesia dalam Pemantauan karena COVID-19Drive Thru Rapid Test metode Vena oleh rumah sakit BIMC Siloam Nusa Dua (IDN Times/Ayu Afria)

Ia juga melaporkan, per pukul 12.00 WIB, 22 Mei 2020, total kasus positif di Indonesia naik menjadi 20.796 kasus. Angka itu melonjak hingga 634 kasus dari hari sebelumnya.

"Ini menunjukkan bahwa penularan masih terjadi, bahwa di luar masih ada sumber penularannya, bahwa di luar masih ada kelompok masyarakat yang rentan tertular," kata Yuri.

Peningkatan angka kematian juga terjadi, menjadi 1.326 kasus (6,3 persen). Lalu, kasus sembuh berada di angka 5.057 orang (24,3 persen).

Baca Juga: [BREAKING] Naik 634 Kasus Sehari, Pasien Positif COVID-19 Jadi 20.796

2. Jawa Timur kembali jadi wilayah penyumbang penambahan kasus terbanyak hari ini

[UPDATE] 47 Ribu Orang di Indonesia dalam Pemantauan karena COVID-19Ilustrasi pengunjung mal di Kota Semarang jalani swab test. Dok. Pemkot Semarang

Pada hari ini, Jawa Timur menjadi penyumbang kasus tambahan terbanyak yaitu dengan 131 kasus positif baru. Sehingga, total kasus di Jawa Timur naik menjadi 3.129 kasus.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 395 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 19 kasus
2. Bali 380 kasus
3. Banten 768 kasus
4. Bangka Belitung 36 kasus
5. Bengkulu 69 kasus
6. Yogyakarta 220 kasus
7. DKI Jakarta 6.400 kasus
8. Jambi 91 kasus
9. Jawa Barat 2.002 kasus
10. Jawa Tengah 1.234 kasus
11. Jawa Timur 3.129 kasus
12. Kalimantan Barat 140 kasus
13. Kalimantan Timur 271 kasus
14. Kalimantan Tengah 290 kasus
15. Kalimantan Selatan 572 kasus
16. Kalimantan Utara 163 kasus
17. Kepulauan Riau 141 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 464 kasus
19. Sumatera Selatan 693 kasus
20. Sumatera Barat 438 kasus
21. Sulawesi Utara 198 kasus
22. Sulawesi Tenggara 211 kasus
23. Sumatera Utara 285 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.206kasus
25. Sulawesi Tengah 117 kasus
26. Lampung 105 kasus
27. Riau 109 kasus
28. Maluku Utara 99 kasus
29. Maluku 157 kasus
30. Papua Barat 119 kasus
31. Papua 437 kasus
32. Sulawesi Barat 86 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 79 kasus
34. Gorontalo 47 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] 47 Ribu Orang di Indonesia dalam Pemantauan karena COVID-19[Ilustrasi] Pengambilan sampel swab tenggorok. IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

Baca Juga: [BREAKING] Kabar Gembira! Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 219 Hari Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya