[UPDATE] 48 Ribu Orang Masih Tercatat Sebagai ODP COVID-19

13.120 orang lainnya berstatus PDP

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto menyebut jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga Senin (1/6), yakni sebanyak 48.358 orang. Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 13.120 orang.

“Mereka masih kami terus pantau," kata Yuri menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Senin.

Saat ini, Indonesia telah menyediakan sebanyak 95 laboratorium Real Time PCR dan 59 laboratorium TCM.

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 26.940

[UPDATE] 48 Ribu Orang Masih Tercatat Sebagai ODP COVID-19BIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di Dua Zona Merah Kota Surabaya (Dok. Istimewa)

Dia juga melaporkan, per pukul 12.00 WIB, 1 Juni 2020, total kasus positif di Indonesia naik menjadi 26.940 kasus. Jumlah itu naik 467 kasus dari hari sebelumnya.

Kasus COVID-19 itu telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak hari ini dengan 137 kasus baru.

Sedangkan peningkatan angka kematian juga terjadi di Indonesia, menjadi 1.641 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 7.637 orang.

Baca Juga: [UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 Orang

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] 48 Ribu Orang Masih Tercatat Sebagai ODP COVID-19Ilustrasi pengunjung mal di Kota Semarang jalani swab test. Dok. Pemkot Semarang

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak yaitu 7.485 kasus. Peringkat kedua diduduki oleh Jawa Timur 4.922 kasus, dan berikutnya Jawa Barat 2.294 kasus. 

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 416 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia :

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 482 kasus
3. Banten 867 kasus
4. Bangka Belitung 46 kasus
5. Bengkulu 91 kasus
6. Yogyakarta 237 kasus
7. DKI Jakarta 7.485 kasus
8. Jambi 97 kasus
9. Jawa Barat 2.294 kasus
10. Jawa Tengah 1.417 kasus
11. Jawa Timur 4.922 kasus
12. Kalimantan Barat 196 kasus
13. Kalimantan Timur 297 kasus
14. Kalimantan Tengah 419 kasus
15. Kalimantan Selatan 948 kasus
16. Kalimantan Utara 165 kasus
17. Kepulauan Riau 197 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 652 kasus
19. Sumatera Selatan 995 kasus
20. Sumatera Barat 567 kasus
21. Sulawesi Utara 339 kasus
22. Sulawesi Tenggara 244 kasus
23. Sumatera Utara 406 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.586 kasus
25. Sulawesi Tengah 128 kasus
26. Lampung 135 kasus
27. Riau 117 kasus
28. Maluku Utara 160 kasus
29. Maluku 223 kasus
30. Papua Barat 168 kasus
31. Papua 725 kasus
32. Sulawesi Barat 92 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
34. Gorontalo 94 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] 48 Ribu Orang Masih Tercatat Sebagai ODP COVID-19Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo  meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

Baca Juga: Pasien Sembuh COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet 2.498 Orang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya