[UPDATE] 49 Ribu ODP Virus Corona dalam Pantauan Tim Medis

Jumlah PDP yang masih dalam pantauan 12.342 orang

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Yuri menjelaskan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) hingga Senin (25/5), sebanyak 49.361 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Senin.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau 12.342 orang.

Guna memeriksa penyebaran virus corona, saat ini Indonesia telah menyediakan 87 laboratorium real time PCR dan 40 laboratorium TCM.

Baca Juga: 1.936 Pasien COVID-19 Sembuh di RS Darurat Wisma Atlet 

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 22.750

[UPDATE] 49 Ribu ODP Virus Corona dalam Pantauan Tim MedisDok. Istimewa

Ia juga melaporkan, per 25 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, total kasus positif virus corona di Indonesia naik menjadi 22.750 kasus. Angka itu naik hingga 479 kasus.

Peningkatan angka kematian juga terjadi, menjadi 1.391 kasus. Lalu, kasus sembuh berada di angka 5.642 orang.

"Norma yang harus dilakukan saat ini harus betul-betul menerapkan hidup bersih dan sehat, ini persyaratan mutlak," tegas Yuri.

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] 49 Ribu ODP Virus Corona dalam Pantauan Tim MedisNana Suryana / IDN Times

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak yaitu 6.709 kasus. Peringkat kedua diduduki oleh Jawa Timur 3.886 kasus, dan berikutnya Jawa Barat 2.113 kasus. 

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 405 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 19 kasus
2. Bali 396 kasus
3. Banten 789 kasus
4. Bangka Belitung 39 kasus
5. Bengkulu 69 kasus
6. Yogyakarta 226 kasus
7. DKI Jakarta 6.709 kasus
8. Jambi 97 kasus
9. Jawa Barat 2.113 kasus
10. Jawa Tengah 1.311 kasus
11. Jawa Timur 3.886 kasus
12. Kalimantan Barat 175 kasus
13. Kalimantan Timur 276 kasus
14. Kalimantan Tengah 310 kasus
15. Kalimantan Selatan 602 kasus
16. Kalimantan Utara 164 kasus
17. Kepulauan Riau 154 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 478 kasus
19. Sumatera Selatan 812 kasus
20. Sumatera Barat 478 kasus
21. Sulawesi Utara 239 kasus
22. Sulawesi Tenggara 215 kasus
23. Sumatera Utara 315 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.319 kasus
25. Sulawesi Tengah 121 kasus
26. Lampung 116 kasus
27. Riau 111 kasus
28. Maluku Utara 106 kasus
29. Maluku 160 kasus
30. Papua Barat 130 kasus
31. Papua 567 kasus
32. Sulawesi Barat 86 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 82 kasus
34. Gorontalo 58 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] 49 Ribu ODP Virus Corona dalam Pantauan Tim MedisPresiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama putranya Kaesang Pangarep (kiri) melaksanakan Shalat Id berjamaah di halaman depan Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/5). (ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Lukas/hma/aww.)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo  meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya