[UPDATE] 57 Ribu Orang Berstatus Suspek COVID-19 di Indonesia 

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 109.936

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 merilis perkembangan data per Sabtu (1/8/2020), jumlah orang dengan status suspek COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 57.816.

Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, dari 31 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga 1 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah dites COVID-19 berjumlah 11.190 spesimen.

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 109.936

[UPDATE] 57 Ribu Orang Berstatus Suspek  COVID-19 di Indonesia Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Dari jumlah pemeriksaan spesimen tersebut, Kasus positif COVID-19 naik 1.560 hari ini. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 109.936.

Sedangkan peningkatan angka kematian juga terjadi di Indonesia, menjadi 5.193 kasus. Walau pun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 67.919 orang.

Baca Juga: Sejarawan UI Sebut Pandemik COVID-19 Mirip Wabah Flu Spanyol 1918

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] 57 Ribu Orang Berstatus Suspek  COVID-19 di Indonesia Ilustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Berikut ini data rincian penyebarannya:

1. Aceh 415 kasus
2. Bali 3.448 kasus
3. Banten 1.858 kasus
4. Bangka Belitung 193 kasus
5. Bengkulu 218 kasus
6. Yogyakarta 741 kasus
7. DKI Jakarta 21.767 kasus
8. Jambi 168 kasus
9. Jawa Barat 6.584 kasus
10. Jawa Tengah 9.659 kasus
11. Jawa Timur 22.324 kasus
12. Kalimantan Barat 387 kasus
13. Kalimantan Timur 1.433 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.760 kasus
15. Kalimantan Selatan 6.160 kasus
16. Kalimantan Utara 284 kasus
17. Kepulauan Riau 491 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 2.065 kasus
19. Sumatera Selatan 3.427 kasus
20. Sumatera Barat 948 kasus
21. Sulawesi Utara 2.648 kasus
22. Sumatera Utara 3.962 kasus
23. Sulawesi Tenggara 787 kasus
24. Sulawesi Selatan 9.552 kasus
25. Sulawesi Tengah 207 kasus
26. Lampung 255 kasus
27. Riau 446 kasus
28. Maluku Utara 1.543 kasus
29. Maluku 1.124 kasus
30. Papua Barat 452 kasus
31. Papua 3.087 kasus
32. Sulawesi Barat 232 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 145 kasus
34. Gorontalo 1.157 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 10 kasus.

3. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] 57 Ribu Orang Berstatus Suspek  COVID-19 di Indonesia IDN Times/Debbie Sutrisno

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa 17 Maret 2020, sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis 19 Maret 2020 mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [UPDATE] Tambah 11 Ribu Sehari, Kasus COVID-19 Dunia Tembus 17,7 Juta

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya