[UPDATE] 6.243 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari Ini

Ada 5.993 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 6.243 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Kamis (22/4/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar virus corona di Tanah Air mencapai 1.626.812 kasus.

Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini, yakni dengan 1.358 orang. Disusul DKI Jakarta dengan 1.266 kasus, Jawa Tengah dengan 600 kasus, Riau dengan 419 kasus, dan Jawa Timur dengan 219 kasus.

1. Tercatat 5.993 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] 6.243 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniIlustrasi tes swab. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Baca Juga: Jokowi: Jika Mudik Tak Dilarang, Kasus COVID-19 per Hari Bisa 140 Ribu

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 5.993 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.481.449 orang.

Jawa Tengah mencatat kasus kesembuhan dari COVID-19 paling banyak hari ini, yaitu 1.633 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Barat dengan 1.338 kasus, DKI Jakarta dengan 651 kasus, Yogyakarta dengan 274 kasus, dan Jawa Timur dengan 234 kasus.

2. Sebanyak 165 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] 6.243 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniIlustrasi. Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 165 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 44.172 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah dengan 37 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 28 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Riau 12 kasus, dan DKI Jakarta 11 kasus.

3. COVID-19 bisa menular melalui udara

[UPDATE] 6.243 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniIlustrasi kerja redaksi di saat physical distancing (IDN Times/Uni Lubis)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, ia sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [UPDATE] India Sumbang Kasus COVID-19 Harian Tertinggi di Dunia

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya