[UPDATE] Jatim-Sulsel Tertinggi, Kasus COVID-19 Naik 1.268 Hari ini

#NormalBaru #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia hari ini bertambah sebanyak 1.268 kasus. Dengan demikian total kasus virus corona menjadi 66.226 kasus.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini, yaitu 289 kasus.

"Permasalahan kasus COVID-19 hendaklah diintervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan masyarakat, peran masyarakat jadi faktor penentu dari pengendalian," ujar Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa (7/7/2020).

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Jatim-Sulsel Tertinggi, Kasus COVID-19 Naik 1.268 Hari iniDinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Bantul gelar rapid test masal COVID-19 kepada pedagang pasar Jodog, Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 218 kasus positif virus corona.

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 456 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 88 kasus
2. Bali 1.940 kasus
3. Banten 1.531 kasus
4. Bangka Belitung 171 kasus
5. Bengkulu 144 kasus
6. Yogyakarta 346 kasus
7. DKI Jakarta 12.857 kasus
8. Jambi 121 kasus
9. Jawa Barat 3.779 kasus
10. Jawa Tengah 4.878 kasus
11. Jawa Timur 14.601 kasus
12. Kalimantan Barat 344 kasus
13. Kalimantan Timur 603 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.058 kasus
15. Kalimantan Selatan 3.695 kasus
16. Kalimantan Utara 206 kasus
17. Kepulauan Riau 313 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.392 kasus
19. Sumatra Selatan 2.356:kasus
20. Sumatra Barat 780 kasus
21. Sulawesi Utara 1.252 kasus
22. Sumatra Utara 1.821 kasus
23. Sulawesi Tenggara 487 kasus
24. Sulawesi Selatan 6.192 kasus
25. Sulawesi Tengah 191 kasus
26. Lampung 201 kasus
27. Riau 236 kasus
28. Maluku Utara 967 kasus
29. Maluku 830 kasus
30. Papua Barat 266 kasus
31. Papua 2.057 kasus
32. Sulawesi Barat 127 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 118 kasus
34. Gorontalo 276 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan ada dua kasus.

Baca Juga: Kalung Antivirus Corona Bisa Disalahartikan sebagai Jimat

2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga ketat

[UPDATE] Jatim-Sulsel Tertinggi, Kasus COVID-19 Naik 1.268 Hari iniRapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di tanah air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan agar klaster-klaster yang ada di Indonesia. Sebab, dari klaster itulah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 11,7 juta orang

[UPDATE] Jatim-Sulsel Tertinggi, Kasus COVID-19 Naik 1.268 Hari iniIlustrasi Masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson)

Mengutip laman worldometers.info, hingga 7 Juli 2020 pukul 14.25 WIB, secara global terdapat 11.749.565 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 3.041.035 kasus.

Dari 11,7 juta kasus itu, sebanyak 540.881 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 6.743.112 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Jatim-Sulsel Tertinggi, Kasus COVID-19 Naik 1.268 Hari iniHasil rapid test kepada pedagang pasar Jodog belum ditemui hasilnya reaktif. IDN Times/Daruwaskita

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

https://www.youtube.com/embed/a_ovJdiT5Ko

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya