[UPDATE] Jumlah Kematian COVID-19 di Indonesia Hampir 10.000 Kasus

Sudah 9.977 orang di Indonesia meninggal karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan COVID-19 di Indonesia per Rabu (23/9/2020). Pada hari ini, 140 orang meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19.

Dengan tambahan itu, maka total kasus kematian pun semakin mendekati angka 10 ribu,  yaitu 9.977 atau 3,8 persen dari 257.388 kasus COVID-19 di Tanah Air.

Apabila dilihat secara rinci, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kematian akibat kasus virus corona terbanyak hari ini, yaitu 28 kasus. Disusul Jawa Timur (20), Jawa Tengah (20), Jawa Barat (13), dan Riau (11).

Baca Juga: Virus Corona Menyasar Tiga Menteri Jokowi, Siapa Saja?

1. Naik 3.660, total orang yang berhasil sembuh dari COVID-19 di Indonesia jadi 187.958

[UPDATE] Jumlah Kematian COVID-19 di Indonesia Hampir 10.000 KasusRSUD Koja, Jakarta Utara (Instagram.com/rsudkoja)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 3.660 orang hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 sudah 187.958 atau 73 persen.

Hari ini, Jakarta menjadi provinsi dengan kasus sembuh terbanyak, yaitu 1.105 kasus. Selanjutnya, Jawa Timur (453), Jawa Tengah (371), Riau (325), dan Kalimantan Timur (222).

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Jumlah Kematian COVID-19 di Indonesia Hampir 10.000 KasusPetugas keamanan dan Dinas Kesehatan memasang pengumuman sanksi Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan COVID-19 kepada seorang pedagang kuliner, di kompleks kuliner di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Jojon)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 31,8 juta orang

[UPDATE] Jumlah Kematian COVID-19 di Indonesia Hampir 10.000 KasusMural COVID-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 31.812.854 kasus. Data tersebut berdasarkan catatan World O Meter per Rabu (23/9/2020) pukul 15.44 WIB.

Dari total kasus itu, angka kematian berada di 975.951 kasus. Sedangkan angka sembuh 23.419.361. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 7.417.542.

Baca Juga: [BREAKING] Pecah Rekor Lagi, Kasus Harian COVID-19 Hari Ini Bertambah 4.465

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya