[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 80.094 Hari Ini

Jawa Tengah sumbang kasus COVID-19 baru terbanyak hari ini

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan per Rabu (15/7/2020), terjadi penambahan 1.522 kasus baru. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 80.094.

"Jawa Tengah melaporkan kasus baru 261 orang kasus baru, 120 kasus sembuh" katanya melalui streaming YouTube BNPB Indonesia.

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 80.094 Hari IniPetugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Tengah, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 260 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data rincian penyebaran virus corona di 463 kabupaten kota di 34 provinsi di Indonesia :

1. Aceh 137 kasus
2. Bali 2.421 kasus
3. Banten 1.612 kasus
4. Bangka Belitung 175 kasus
5. Bengkulu 170 kasus
6. Yogyakarta 396 kasus
7. DKI Jakarta 15.324 kasus
8. Jambi 125 kasus
9. Jawa Barat 5.310 kasus
10. Jawa Tengah 5.914 kasus
11. Jawa Timur 17.395 kasus
12. Kalimantan Barat 355 kasus
13. Kalimantan Timur 756 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.254 kasus
15. Kalimantan Selatan 4.488 kasus
16. Kalimantan Utara 215 kasus
17. Kepulauan Riau 341 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.620 kasus
19. Sumatera Selatan 2.784 kasus
20. Sumatera Barat 805 kasus
21. Sulawesi Utara 1.741 kasus
22. Sumatera Utara 2.596 kasus
23. Sulawesi Tenggara 531 kasus
24. Sulawesi Selatan 7.452 kasus
25. Sulawesi Tengah 195 kasus
26. Lampung 215 kasus
27. Riau 246 kasus
28. Maluku Utara 1.184 kasus
29. Maluku 920 kasus
30. Papua Barat 292 kasus
31. Papua 2.426 kasus
32. Sulawesi Barat 152 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 121 kasus
34. Gorontalo 392 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 34 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui udara

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 80.094 Hari IniDok.IDN Times/Istimewa

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 13,4 juta orang

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 80.094 Hari IniWarga mengunjungi Mal Destiny USA di Syracuse, New York, Amerika Serikat, pada 10 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Maranie Staab

Mengutip situs worldometers.info, hingga 15 Juli 2020 pukul 15.47 WIB, secara global terdapat 13.476.796 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 3.545.692 kasus.

Dari 13 juta kasus itu, 581.617 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 7.870.244 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 80.094 Hari IniIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa 17 Maret 2020, sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis 19 Maret 2020 mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Penularan COVID-19 Lewat Airborne, PDPI: Pakai Masker Dalam Ruangan!

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya