[UPDATE] Duh! Hari Ini Ada Tambahan 5.533 Kasus Positif COVID-19  

Total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 549.508

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan 5.533 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu (2/12/2020). Sehingga total kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai 549.508.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak dengan 1.166 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah (94 kasus), Jawa Barat (764 kasus), Jawa Timur (460 kasus), dan Kalimantan Timur (304 kasus).

1. Ada 4.001 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Duh! Hari Ini Ada Tambahan 5.533 Kasus Positif COVID-19  Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Satgas COVID-19 juga mencatat 4.001 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia mencapai 458.880 atau 83.50 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu, DKI Jakarta 1.061 kasus. Selanjutnya Jawa Tengah (606 kasus), Jawa Timur (397 kasus), Jawa Barat (386 kasus), dan Sumatra Barat (154 kasus).

Baca Juga: Status Zona Merah, Pasien COVID-19 di RSUD Jombang Penuh

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 118 orang

[UPDATE] Duh! Hari Ini Ada Tambahan 5.533 Kasus Positif COVID-19  Pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon (Dok. Istimewa)

Kasus kematian COVID-19 naik 118 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 17.199 atau 3,12 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di tanah air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 30 kasus, DKI Jakarta (23 kasus), Jawa Tengah (23 kasus), Sumatra Barat (8 kasus), dan Riau (5 kasus).

3. COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Duh! Hari Ini Ada Tambahan 5.533 Kasus Positif COVID-19  Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: IDAI: Sekolah Tatap Muka Berisiko Tinggi Memicu Lonjakan COVID-19

Topik:

  • Sunariyah
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya