[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.394, Kematian Bertambah 144

Tercatat 3.740 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 4.394 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Senin (3/5/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air mencapai 1.677.274 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 854 orang. Disusul Jawa Barat 672 kasus, Riau 583 kasus, Sumatra Barat 270 kasus, dan Nusa Tenggara Timur 252 kasus.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro, Juga Berlaku di 5 Provinsi Ini

1. Tercatat 3.740 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.394, Kematian Bertambah 144Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 untuk Pedagang Pasar Tanah Abang (YouTube.com/Kementerian Kesehatan RI)

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 3.740 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.530.718 orang.

DKI Jakarta mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 984 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Barat 482 kasus, Riau 345 kasus, DI Yogyakarta 308 kasus, dan Jawa Timur 208 kasus.

2. Sebanyak 144 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.394, Kematian Bertambah 144Foto aerial makam jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Rabu (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 144 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 45.796 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur dengan 27 kasus, disusul Jawa Tengah 18 kasus, Riau 16 kasus, DKI Jakarta 10 kasus, dan Sumatra Selatan 8 kasus.

3. Terbukti COVID-19 menyebar lewat udara

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.394, Kematian Bertambah 144Suasana Stasiun Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [UPDATE] 153 Juta Orang Terinfeksi COVID-19, Kasus di India Mengganas

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya