[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.617, Sembuh Bertambah 4.725 Orang

Hari ini kematian akibat COVID-19 mencapai 130 kasus

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 4.617 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (30/11/2020). Dengan demikian, kasus COVID-19 di Indonesia kini telah mencapai 538.883.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak yakni 1.099 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah 1899 kasus, Jawa Barat 741 kasus, Jawa Timur 400 kasus, dan Banten 262 kasus.

Baca Juga: Geram Kasus COVID-19 Melonjak Sepekan Ini, Jokowi: Semua Memburuk!

1. Ada 4.725 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.617, Sembuh Bertambah 4.725 OrangPetugas medis melakukan screening pasien ditenda darurat di depan IGD RSU Cut Meutia Aceh Utara, Aceh, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/Rahmad)

Satgas COVID-19 juga mencatat 4.725 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 450.518 atau 83.60 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah 1.289 kasus. Selanjutnya DKI Jakarta 915 kasus, Jawa Barat 703 kasus, Jawa Timur 319 kasus, dan Kalimantan Timur 282 kasus.

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 130 hari ini, 32 di antaranya dari Jawa Timur

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.617, Sembuh Bertambah 4.725 OrangPemakaman jenazah COVID-19. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kasus kematian COVID-19 naik 130 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 16.945 atau 3,14 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 32 kasus, Jawa Tengah 23 kasus, DKI Jakarta 19 kasus, Jawa Barat 11 kasus, dan Riau 6 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 4.617, Sembuh Bertambah 4.725 OrangIlustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. 

Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Said Aqil Positif COVID-19, Menag Fachrul Doakan agar Cepat Sembuh

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya