[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 5.092, Sembuh Bertambah 4.361 Orang

Kasus meninggal COVID-19 naik 136 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 5.092 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (1/12/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di Indonesia kini telah mencapai 543.975.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak yakni 1.058 kasus. Disusul Jawa Barat 878 kasus, Jawa Tengah 730 kasus, Jawa Timur 430 kasus, dan Kalimantan Tengah 190 kasus.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sumut Sebut Program J3K Penting untuk Cegah COVID-19

1. Ada 4.361 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 5.092, Sembuh Bertambah 4.361 OrangTim Swab Hunter saat melaksanakan razia dan tes swab massal. IDN Times/ Dok istimewa

Satgas COVID-19 juga mencatat 4.361 orang sembuh dari COVID-19 hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 454.879 atau 83,62 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 1.024 kasus, selanjutnya Jawa Barat 714 kasus, Jawa Tengah 476 kasus, Jawa Timur 373 kasus, dan Riau 292 kasus.

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 136 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 5.092, Sembuh Bertambah 4.361 OrangPemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon (Dok. Istimewa)

Kasus kematian COVID-19 naik 136 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 17.081 atau 3,14 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 31 kasus, DKI Jakarta 23 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Jawa Tengah 7 kasus, dan Lampung 7 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 5.092, Sembuh Bertambah 4.361 OrangIlustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. 

Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: [BREAKING] Positif COVID-19, Gubernur Anies Minta Doa Supaya Sembuh

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya