[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 4.792 Hari Ini, Pasien Sembuh 3.940 

Sedangkan kasus meninggal COVID-19 bertambah 78 orang

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 4.792 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (20/11/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di tanah air sudah mencapai 488.310.

Kasus harian COVID-19 di ibu kota masih bertahan di angka seribu. Bahkan, hari ini DKI Jakarta menyumbang 1.240 kasus baru. Selanjutnya, Jawa Barat sumbang 872 kasus, Jawa Tengah 509 kasus, Jawa Timur 379 kasus, dan Sumatra Barat 218 kasus.

1. Ada 3.940 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 4.792 Hari Ini, Pasien Sembuh 3.940 Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Satgas COVID-19 juga mencatat 3.940 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 410.552 atau 84,07 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu, Jawa Barat 1.026 kasus. Selanjutnya DKI Jakarta 936 kasus, Jawa Tengah 400 kasus, Jawa Timur 316 kasus, dan Riau 198 kasus.

Baca Juga: BPOM Keluarkan Izin EUA Vaksin COVID-19 Sinovac Akhir Januari 2021

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 78 hari ini, Jawa Timur terbanyak

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 4.792 Hari Ini, Pasien Sembuh 3.940 Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19 (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kasus kematian COVID-19 bertambah 78 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 15.678 atau 3,21 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, Jawa Timur 25 kasus, DKI Jakarta 15 kasus, Jawa Tengah 7 kasus, Riau 5 kasus, dan Banten 4 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 4.792 Hari Ini, Pasien Sembuh 3.940 Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Darurat! IDAI Sebut 85 Persen Anak Positif COVID-19 Tanpa Gejala

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya