[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Naik 1.671, Jatim Sumbang Terbanyak

Jatim berada di urutan pertama disusul DKI dan Sulsel

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan, pada Sabtu (11/7/2020) ini, terjadi penambahan 1.671 kasus baru virus corona. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 74.018.

"Jawa Timur melaporkan 409 kasus baru, namun melaporkan sembuh sebanyak 318 orang," kata Yuri melalui streaming YouTube BNPB Indonesia, Sabtu.

Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak kedua yakni 378 kasus baru, diikuti Sulawesi Selatan 180 kasus baru.

Baca Juga: [UPDATE] Dalam 24 Jam, Kasus COVID-19 di Dunia Bertambah 234.525 

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Naik 1.671, Jatim Sumbang TerbanyakSuasana tes swab di Pasar Pandansari Balikpapan pada 30 Juni 2020 (IDN Times/Haikal)

Berikut ini data rincian penyebaran virus corona di 460 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 99 kasus
2. Bali 2.147 kasus
3. Banten 1.581 kasus
4. Bangka Belitung 172 kasus
5. Bengkulu 162 kasus
6. Yogyakarta 370 kasus
7. DKI Jakarta 14.113 kasus
8. Jambi 122 kasus
9. Jawa Barat 5.027 kasus
10. Jawa Tengah 5.403 kasus
11. Jawa Timur 16.140 kasus
12. Kalimantan Barat 347 kasus
13. Kalimantan Timur 673 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.157 kasus
15. Kalimantan Selatan 4.069 kasus
16. Kalimantan Utara 214 kasus
17. Kepulauan Riau 327 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.520 kasus
19. Sumatera Selatan 2.604 kasus
20. Sumatera Barat 794 kasus
21. Sulawesi Utara 1.637 kasus
22. Sumatera Utara 2.284 kasus
23. Sulawesi Tenggara 509 kasus
24. Sulawesi Selatan 6.800 kasus
25. Sulawesi Tengah 193 kasus
26. Lampung 205 kasus
27. Riau 239 kasus
28. Maluku Utara 1.122 kasus
29. Maluku 864 kasus
30. Papua Barat 282 kasus
31. Papua 2.204 kasus
32. Sulawesi Barat 138 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 121 kasus
34. Gorontalo 345 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 34 kasus.

2. Jokowi instruksikan klaster-klaster COVID-19 di Indonesia dijaga ketat

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Naik 1.671, Jatim Sumbang TerbanyakJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menginstruksikan penjagaan secara ketat untuk klaster-klaster yang ada di Indonesia. Sebab, dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

3. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Naik 1.671, Jatim Sumbang TerbanyakIlustrasi corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Kepala Eijkman: Virus Corona Bisa Bertahan di Udara Sampai 8 Jam

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya