[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 Juli

Total ada 34.719 kasus sembuh.

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto melaporkan penambahan pasien yang sembuh dari COVID-19 hari ini berjumlah 1.190 orang. Sehingga, totalnya menjadi 34.719 kasus sembuh.

"Jawa Timur melaporkan kasus sembuh sebanyak 318," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (11/7/2020)

1. Orang yang positif COVID-19 bertambah sebanyak 1.671

[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 JuliANTARA FOTO/Irwansyah Putra/

Di sisi lain, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 3.535 kasus. Yuri melaporkan kenaikan angka kematian akibat COVID-19 tersebut muncul karena ada penambahan kasus meninggal sebanyak 66 orang per hari ini.

Sementara kasus orang yang positif pun masih terus bertambah. Dari jumlah pemeriksaan spesimen, kata Yuri, orang yang positif COVID-19 bertambah sebanyak 1.671 hari ini. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 74.018. Jawa Timur menjadi wilayah yang menyumbang kasus terbanyak hari ini yaitu, 409 kasus baru.

Baca Juga: Survei: Millennials Khawatir Dampak COVID-19 untuk Sektor Keuangan

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 JuliIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Berikut ini data rincian penyebaran virus corona di 460 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia :

1. Aceh 99 kasus
2. Bali 2.147 kasus
3. Banten 1.581 kasus
4. Bangka Belitung 172 kasus
5. Bengkulu 162 kasus
6. Yogyakarta 370 kasus
7. DKI Jakarta 14.113 kasus
8. Jambi 122 kasus
9. Jawa Barat 5.027 kasus
10. Jawa Tengah 5.403 kasus
11. Jawa Timur 16.140 kasus
12. Kalimantan Barat 347 kasus
13. Kalimantan Timur 673 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.157 kasus
15. Kalimantan Selatan 4.069 kasus
16. Kalimantan Utara 214 kasus
17. Kepulauan Riau 327 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.520 kasus
19. Sumatera Selatan 2.604 kasus
20. Sumatera Barat 794 kasus
21. Sulawesi Utara 1.637 kasus
22. Sumatera Utara 2.284 kasus
23. Sulawesi Tenggara 509 kasus
24. Sulawesi Selatan 6.800 kasus
25. Sulawesi Tengah 193 kasus
26. Lampung 205 kasus
27. Riau 239 kasus
28. Maluku Utara 1.122 kasus
29. Maluku 864 kasus
30. Papua Barat 282 kasus
31. Papua 2.204 kasus
32. Sulawesi Barat 138 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 121 kasus
34. Gorontalo 345 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 34 kasus

3. Apa itu virus corona?

[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 JuliIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui ada bukti yang tengah berkembang bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Seorang pejabat berwenang di WHO mengatakan ada bukti bahwa virus Sars-CoV-2 bisa menyebar di udara dalam situasi udara yang buruk atau dalam kondisi padat. 

Baca Juga: Gugas: Persentase Kematian Corona Jatim Lebih Tinggi dari Luar Negeri

4. Bagaimana gejala virus corona?

[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 JuliIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

5. Bagaimana mencegah virus corona?

[UPDATE] Kasus Sembuh dari COVID-19 Bertambah 1.190 Orang per 11 Juliidn media

Sejumlah protokol telat ditetapakan oleh WHO untuk mencegah penyebaran virus corona, di antaranya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, dan menjaga jarak aman. Selain itu, perbanyak konsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah. Bila batuk, pilek, dan sesak, segera ke fasilitas kesehatan.

Selain itu bila bukti-bukti soal virus corona dapat menyebar lewat udara, maka hal tersebut bisa berdampak pada pembuatan panduan untuk cara mencegah pandemik di area tertutup. Pemimpin Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mengatakan bukti bahwa virus corona menyebar melalui transmisi udara di sistem pengaturan udara yang buruk, tertutup dan kerumunan padat tidak bisa dikesampingkan. 

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411). Atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya