[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari Ini

Total kasus COVID-19 di Indonesia hampir tembus 350 ribu

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 per Kamis (15/10/2020) pukul 12.00 WIB yaitu, sebanyak 4.411 orang. Sehingga, total orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia kini mencapai 349.160 kasus.

Hari ini, DKI Jakarta menyumbang sebanyak 1.050 kasus. Selanjutnya, Jawa Barat 590 kasus, Jawa Tengah 472 kasus, Sumatra Barat 363 kasus dan Jawa Timur 267 kasus.

1. 5.810 orang berhasil sembuh dari COVID-19

[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari IniIlustrasi (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 5.810 orang hari ini. Maka, secara total kesembuhan COVID-19 sudah 273.661 atau 78,37 persen dari total kasus.

Provinsi dengan kasus sembuh baru terbanyak yaitu, Jawa Tengah 2.223. Diikuti oleh DKI Jakarta 1.050 kasus, Jawa Timur 312, Jawa Barat 304 kasus dan Banten 250 kasus.

Baca Juga: Kritik Vaksin COVID-19 dari Luar Negeri, Epidemiolog: Belum Pasti Aman

2. Satgas laporkan 112 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari IniProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, pada hari ini, 112 orang tercatat meninggal dunia akibat COVID-19, sehingga totalnya menjadi 12.268 atau 3,51 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, 28 kasus. Selanjutnya yaitu, DKI Jakarta 20 kasus, Jawa Timur 12 kasus, Riau 8 kasus dan Jawa Barat 7 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari Ini(Warga berolahraga di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Sebagian warga tetap berolah raga di luar ruang di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 2 Jakarta demi menjaga kebugaran mereka selama pandemi COVID-19) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 38,7 juta orang

[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari IniSeorang tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa suhu badan seorang perempuan di pintu rumahnya saat pemeriksaan dari pintu ke pintu untuk penyakit virus korona (COVID-19), di tengah penyebaran penyakit tersebut di desa Khoraj, barat negara bagian Gujarat, India, Rabu (16/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 38.777.103 kasus. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Kamis (15/10/2020) pukul 15.31 WIB.

Dari total kasus tersebut, angka kematian berada di 1.097.364 kasus. Sedangkan angka sembuh yaitu, 29.143.768. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 8.535.971.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Kembali Melonjak, Kasus COVID-19 di RI Naik 4.411 Hari IniPetugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: IDI Berduka, Sudah 136 Dokter Meninggal karena COVID-19 Hari ini

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya