[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari Ini

Sebanyak 4.777 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 per Selasa (13/10/2020), yaitu sebanyak 3.906 orang. Sehingga, total orang yang terpapar virus corona di Indonesia kini mencapai 340.622 kasus.

Hari ini, DKI Jakarta menyumbang sebanyak 1.054 kasus. Selanjutnya, Jawa Barat 565 kasus, Jawa Tengah 466, Jawa Timur 315, dan Sumatra Barat 172.

1. Sebanyak 4.777 orang berhasil sembuh dari COVID-19

[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari IniIlustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 4.777 orang hari ini. Maka, secara total kesembuhan pasien virus corona sudah 263.296 orang, atau 77,29 persen dari total jumlah kasus.

Provinsi dengan kasus sembuh baru terbanyak, yaitu DKI Jakarta 1.100 orang, Papua Barat 735, Jawa Barat 569 dan Jawa Timur 351.

2. Satgas melaporkan 92 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari IniProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 92 orang tercatat meninggal dunia akibat virus corona hari ini, sehingga totalnya menjadi 12.027 jiwa, atau 3,53 persen dari akumulasi kasus di tanah air.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini, yaitu 21 orang. Diikuti DKI Jakarta 19 orang, Jawa Tengah delapan, Bali delapan, dan Sumatra Utara tujuh.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari IniIlustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet (cairan terkecil dari alat pernapasan) kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 38 juta orang

[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari IniCalon presiden Amerika Serikat Joe Biden dari Demokrat berbicara di East Las Vegas Community Center dalam sebuah pemberhentian kampanye di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Sementara, jumlah kasus virus corona di dunia saat ini sudah mencapai 38.076.419 kasus. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Selasa (13/10/2020) pukul 15.53 WIB.

Dari total kasus tersebut, angka kematian berada di 1.085.919 kasus. Sedangkan, angka sembuh, yaitu 28.621.211 orang. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 8.369.289 jiwa/kasus.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Naik 3.906, Total Kasus COVID-19 Jadi 340.622 Hari IniMobile lab Bio Farma (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya